>

Dukung Ekonomi Kreatif Desa, Asian Agri Bagikan BebekBagi Kaum Dhuafa

Dukung Ekonomi Kreatif Desa, Asian Agri Bagikan BebekBagi Kaum Dhuafa

JAMBI- Ekonomi kreatif menjadi solusi alternatif dalam konsep bidang perekonomian di era kepemimpinan Presiden RI, Joko Widodo. Bahkan, saat ini oleh Presiden dibentuk lembaga kementerian yang menangani Ekonomi Kreatif.

Konsep dari ekonomi kreatif ini mengedepankan sumber daya manusia yang memiliki ide dan pengetahuan yang digunakan sebagai faktor utama dalam produksi.

Dari gagasan pemerintah ini, Asian Agri, sebagai perusahaan perkebunan yang merupakan bagian dari grup Royal Golden Eagle (RGE), mengelola  group perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam dan beroperasi secara global, mengupayakan keberadaannya dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan beroperasi,berupaya untuk mengembangkan konsep ekonomi kreatif di tengah masyarakat.

Salah satu gerakan Asian Agri dalam pengembangan pola ekonomi kreatif adalah yang menyasar pada kaum duafa yang berada di sekitar area operasional perusahaan.

“Sebelumnya bantuan yang kami berikan bagi kaum duafa adalah sembako, namun tahun ini berbeda. Kami memberikan bantuan ternak bebek petelur. Dengan harapan agar manfaat dari bantuan ini dapat dirasakan secara terus menerussekaligus bisa membantu tingkat ekonomi keluarga yang membutuhkan,” ujar Sahala Nahulae, Manager Plasma KLO PT RAU saat penyerahan bantuan, 28 Mei 2021.

Adapun penyerahan bantuan Pola Ekonomi Kreatif Ternak Bebek Petelur untuk kaum duafa ini telah dilakukan di tiga desa, yakni Desa Tou Sumay dan Desa Teriti serta Dusun Tanjung Dani, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi oleh salah satu unit bisnis Asian Agri - PT Rigunas Agri Utama (PT RAU)

Adapun bebek yang diberikan oleh PT RAU berjumlah sekitar 255 ekor kepada warga yang kurang mampu atau kaum duafa didesa ring satu perusahaan.

\"Pemberian bantuan ini hanya difokuskan bagi warga yang kurang mampu atau kaum duafa. Kita menyadari bahwa mereka mungkin tidak bisa aktif dalam proses pengelolaan setiap harinya karena sudah berusia lanjut ataupun berkebutuhan khusus, sehingga kami (perusahaan) meminta kerjasama Karang Taruna setempat untuk membantu mengelola, namun tetapdiawasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti BPD ketua KUD tim perusahaan dan lainnya,\" imbuh Sahala Nahulae, Manager Plasma KLO PT RAU didampingi Koordinator CSR Asian Agri Wilayah Jambi, Rudy Jaston.

Menurutnya, memelihara Bebek petelur dapat mengisi kegiatan sehari-hari warga desa agar lebih produktif. \"Hari ini kami serahkan 255 ekor bebek, harapannya agar dapat dirawat dengan baik sekaligus dikembangbiakan. Sehingga suatu saat desa ini dapat menjadi kampung bebek yang perekonomian warganya berasal dari peternakan bebek,\" harap Sahala.

Selain itu Koordinator CSR Asian Agri wilayah Jambi, RudyJaston menjelaskan bahwa bantuan Pola Ekonomi Kreatif ini merupakan salah satu inovasi perusahaan dalam rangka mewujudkan CSR yang memiliki manfaat berkelanjutan.

“Tahun sebelumnya, kaum duafa mendapat paket sembako secara rutin, namun hanya bersifat temporer, hanya dua tiga minggu sudah habis. Harapan kami, dengan model bantuan Pola Ekonomi Kreatif Ternak Bebek Petelur untuk Kaum Duafa ini dapat membantu masyarakat untuk dapat lebih produktif, kreatif dan berpenghasilan. Karena dengan pola bantuan semacam ini perusahaan juga membantu masyarakat agar dapat menjadi wirausaha yang dapat berkembang secar berkelanjutan,\" sebut Rudy.

Selain itu, Rudy juga menyampaikan bahwa pada Tahun 2021 ini Asian Agri wilayah Jambi akan memberikan 1.161 ekor untuk kaum duafa.

Asian Agri juga mengharapkan kepada Karang Taruna dapat menjalin sinergi yang baik dengan kaum duafa dalam pemenuhan pakan misalnya mengumpulkan keong mas di sawah, sisa-sisa makanan dari dapur warga, sehingga bebek-bebek ini dapat berkembang dengan baik dan menghasilkan.

Intinya ekonomi kreatif ini lebih mengedepankan kreativitas, pengetahuan, dan ide dari manusia sebagai aset untuk membuat perekonomian bergerak maju. Konsep ekonomi kreatif ini sudah terbukti dapat mengembangkan sektor perekonomian.

Hazri selaku Kades Tuo Sumay berterimakasih kepada perusahan PT RAU Kebun Bungo Tebo - Asian Agri yang telah memberikan bantuan Pola Ekonomi Kreatif Ternak Bebek Petelur untuk Kaum Duafa.

\"Kami juga memohon kerjasama yang baik dengan perusahaan. Kami akan selalu mengawasi dan menjaga, agar bantuan ini bisa berjalan dengan baik dan bermanfaat secara berkesinambungan juga berharap suatu saat desa ini menjelma menjadi kampung bebek yang dapat secara mandiri dapat menopang perekonomiannya sendiri melalui peternakan bebek ini.Dukungan perusahaan sangat berarti bagi warga di desa ini,\" ucapnya.

 

Sekilas Mengenai Asian Agri:

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.

Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.

Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembanganAsian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant - Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi. (van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: