Bapak Kos Mengetuk Pintu Kamarku, Pisangnya Besar Sekali
Ternyata Bu Budi. Dia tersenyum melihatku.
Tangannya membawa plastik hitam. Dia lantas memberikan plastik itu kepadaku.
“Ini apa, Bu?”
“Pisang, Non. Buat kamu,”
“Waduh, kok, repot-repot, Bu,”
“Nggak apa-apa. Kamu sudah kami anggap anak sendiri,” ujar Pak Budi.
Aku membuka isi plastik itu. Isinya pisang ambon yang sangat besar.
Ada lima pisang di dalam plastik itu.
“Kamu baik-baik di Jakarta, ya, Non. Kerja yang benar. Jangan lupa berdoa,” ujar Pak Budi.
Aku terenyuh mendengar ucapan Pak Budi.
Tidak kusangka dia sangat baik. Bu Budi mengelus kepalaku.
“Ya, sudah. Kamu istirahat saja,”
Pak Budi dan istrinya langsung keluar kamar.
Aku memasukkan pisang pemberian mereka ke kulkas. (genpi/fajar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: