>

Bapak Kos Mengetuk Pintu Kamarku, Pisangnya Besar Sekali

Bapak Kos Mengetuk Pintu Kamarku, Pisangnya Besar Sekali

Aku sudah berkenalan dengan teman-teman baruku.

Aku pun sudah berkenalan dengan bapak kos. Orangnya sangat baik.

Dari kesan pertama yang kutangkap, dia sangat kebapakan.

Dia rupanya hanya bersama istrinya di rumah.

Semua anaknya sudah berumah tangga dan hidup terpisah.

Malam itu bapak kos mengetuk pintu kamarku. Aku buru-buru membukakan pintu.

“Ada apa, Pak?” tanyaku.

“Maaf, Non. Bapak lupa. Ada yang belum dibereskan di kamar mandi,” ujar Pak Budi, bapak kosku.

“Oh, baik. Silakan, Pak,” jawabku.

Pak Budi dengan sopannya masuk kamarku. Dia langsung menuju kamar mandi.

Dia tampak membetulkan keran air. Sejurus kemudian semuanya sudah beres.

“Sekarang kamu bisa mandi pakai air hangat,” ujar Pak Budi.

“Oalah, ada air hangatnya, ya, Pak?” tanyaku.

“Ada, Non. Bapak kemarin lupa membetulkan,” kata Pak Budi.

Tiba-tiba ada suara langkah mendekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: