>

Peringati Hari Dokter Nasional ke-71 Tahun, Ini Catatan Dari Ketua IDI Wilayah Jambi

Peringati Hari Dokter Nasional ke-71 Tahun, Ini Catatan Dari Ketua IDI Wilayah Jambi

JAMBI - Perbaikan mesti segera dilakukan untuk sistem dan distribusi dokter di Provinsi Jambi. Pasalnya, ini bisa jadi bom waktu, jika penataan infrastruktur dan kesejahteraan mereka tak diperhatikan, masyarakat sebagai pasien bisa terlantar tak tertangani.

Pada momen hari dokter nasional pada 24 Oktober kemarin, Ketua IDI Wilayah Jambi Dr. Deri Mulyadi mengatakan perbaikan ini utamanya pada sistem di rumah sakit dan cara pandang dokter sebagai aset daerah.
\"Sejauh ini, banyak yang belum lengkap, sistem yang masih labil tidak mengutamakan pelayanan dan masih memikirkan proyek (pekerjaan) dalam tubuh rumah sakit. Serta juga Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan yang kerap berbeda pendapat,\" jelas Deri saat dihubungi Jambi Ekspres (24/10).

Ia berpandangan, dengan kejadian Covid-19 saat ini harus mulai dilakukan rekonsiliasi dan restrukturisasi sistem pelayanan rumah sakit. Serta juga dalam pemberdayaan dalam membina dokter sebagai aset bangsa. \"Dengan situasi Covid ini menjadi catatan penting dan dijadikan contoh bahwa RS harus disiapkan dengan baik secara infrastruktur guna menanggulangi situasi darurat,\" katanya.

Untuk segi jumlah dokter, Deri mengakui, jumlah juru kesehatan di Jambi masih kurang. Terutama sektor dokter spesialis, sementara dokter umum sudah mencukupi.
\"Dokter spesialis yang kurang seperti dokter tulang, dokter syaraf, dokter paru. Saat ini setidaknya kita punya sekitar 2.000 an dokter di Jambi,\" ucapnya.

Belum terurainya kekurangan dokter spesialis ini, ia menengarai karena belum ada koordinasi antara pemerintah dengan pihaknya. Seperti pemetaan kebutuhan dokter spesialis yang perlu dikoordinasikan untuk memanfaatkan beasiswa dokter spesialis yang kerap dibuat pemerintah.

Selain itu, ia menyatakan, permasalahan besar yang dihadapi dunia medis di Jambi dewasa ini dalam segi distribusi (pembagian/penempatan) dokter ke kabupaten/kota. \"Ini karena sifatnya ada gula ada semut, berhubungan dengan kesejahteraan, dokter akan melihat tempat yang bisa menjanjikan untuknya,\" akunya.

Disamping itu, Deri menambahkan hingga kini, korban jiwa Covid-19 dari kalangan dokter Jambi kurang dari angka 5. \"Diantaranya dokter bedah, tulang. Mereka berbeda kasus, ada yang menjalankan tugas, faktor komorbid dan lainnya,\" pungkasnya. (aan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: