Penurunan Rasa Haus dengan Obat Kumur Mint Diruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi

Penurunan Rasa Haus dengan Obat Kumur Mint Diruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi

Keunggulan obat kumur rasa mint dibandingkat dengan terapi yang lain dalam mengatasi rasa haus pasien henodialisa, yaitu berkumur dengan obat kumur rasa mint dapat berpengaruh terhadap rasa haus responden akibat dari sifat atau kandungan dari mint dan dari gerakan berkumur yang dapat meningkatkan sekresi saliva. Salah satu kandungan kimia dari mint adalah menthol yang mempunyai sensasi rasa dingin dan menyegarkan pada mulut (6).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui “Penurunan Rasa Haus Dengan Obat Kumur Mint Di Ruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2019”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian pre experiment dengan rancangan one group design pretest-posttest untuk mengetahui penurunan rasa haus dengan obat kumur mint di ruang hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2019. Penelitian ini telah dilakukan di ruang hemodialisa di RSUD Raden Mattaher Jambi pada tanggal 9 s/d 21 September 2019.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi sebanyak 124 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) for assessment of thirst intensity. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji wilcoxon.

HASIL

Penelitian ini telah dilakukan di ruang hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi dan hasil yang didapatkan bahwa obat kumur mint dapat menurunkan rasa haus pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.

PEMBAHASAN

Pengaruh Obat Kumur Rasa Mint Terhadap Penurunan Rasa Haus Di Ruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2019.
Berdasarkan hasil penelitian dari analisis statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh bahwa terdapat pengaruh obat kumur rasa mint terhadap penurunan rasa haus di ruang hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2019 dengan nilai P-value = 0.000, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara rasa haus sebelum dan sesudah diberikan obat kumur rasa mint dengan nilai rata-rata sebelum diberikan perlakuan adalah 6 dan setelah diberikan perlakuan adalah 3. Terlihat nilai median perbedaan sebelum dan sesudah yaitu 3.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dan didapatkan hasil bahwa ada pengaruh berkumur dengan obat kumur rasa mint terhadap rasa haus pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di SMC RS Telogorejo Semarang dengan p value 0,001 (p value Penelitian lain mengatakan bahwa intervensi manajemen rasa haus dapat dilakukan berbagai cara, yaitu dengan menyikat gigi, menghisap es batu, berkumur dengan air biasa, berkumur dengan obat kumur, mengunyah permen karet atau permen mint dan menggunakan fuit frozen atau buah yang dibekukan. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh mengulum es batu, berkumur dengan air matang, dan berkumur dengan obat kumur rasa mint terhadap rasa haus pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa (8).

Berkumur dengan obat kumur rasa mint dapat berpengaruh terhadap rasa haus responden akibat dari sifat atau kandungan dari mint dan dari gerakan berkumur yang dapat meningkatkan sekresi saliva. Salah satu kandungan kimia dari mint adalah menthol yang mempunyai sensasi rasa dingin dan menyegarkan pada mulut (6).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya pada kelompok mengunyah permen karet rendah gula didapatkan nilai p value 0,006 (p value= 0,002) menyimpulkan bahwa ada pengaruh mengunyah permen karet dan mengulum es batu terhadap intensitas rasa haus pasien. Mengulum es batu lebih efektif dalam menurunkan intensitas rasa haus (9). Penelitian juga dilakukan oleh peneliti lain didapatkan hasil dari Intervensi yang diberikan pada klien adalah bilas mulut dengan obat kumur untuk menurunkan rasa haus pada klien, pertemuan pertama sampai hari ketiga hasil dari observsi membrane mukosa mulut terjadi perubahan membrane mukosa dari kering hingga lembab (10).

Sensasi dingin dari daun mint akan memberikan rasa nyaman serta membuat nafas menjadi lebih segar. Kandungan antiseptik daun mint merupakan anti bakteri yang alami sehingga daun mint dijadikan bahan obat kumur (5).

Gerakan berkumur dapat meningkatkan rangsangan sekresi saliva terutama pada kelenjar parotis karena pada saat berkumur mengakibatkan bekerjanya otot-otot pengunyahan. Gerakan berkumur dapat menyebabkan reflek liur sederhana yang terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor tekan di dalam rongga mulut berespon terhadap keberadaan obat kumur rasa mint, kemudian impuls serat-serat aferen yang membawa informasi ke pusat liur (saliva) yang terletak di medula batang otak, seperti samua pusat otak yang mengontrol aktivitas pencernaan. Pusat liur selanjutnya mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar liur untuk meningkatkan sekresi saliva sehingga rasa haus akan berkurang (11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: