>

Presiden Ukraina Keluarkan Dekrit, Intelijen AS: Kiev Jatuh dalam Hitungan Hari

Presiden Ukraina Keluarkan Dekrit, Intelijen AS: Kiev Jatuh dalam Hitungan Hari

Seiring tentara Rusia yang kian mendekati Kiev, Zelensky yang putus asa kemarin (25/2) menyerukan kepada warga Eropa yang memiliki pengalaman tempur untuk angkat senjata dan membantu Ukraina melawan invasi pasukan Rusia.
Siapa saja, tidak peduli dari negara mana. Menurut dia, negara-negara Barat lambat dalam membantu mereka.

Eropa, AS, dan beberapa negara lain memang menjatuhkan sanksi pada Rusia. Mereka membekukan aset milik Kremlin dan kroni-kroninya.
Namun, tidak sampai mendepak Rusia dari sistem pembayaran internasional Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, tampak mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko berada di jalan dan ikut angkat senjata. Dia memegang senjata serbu AK-47.
Sekitar 18 ribu senjata dengan amunisi telah didistribusikan ke pasukan cadangan di wilayah Kiev.
Namun, itu sepertinya tidak cukup. Pejabat intelijen AS menyatakan bahwa Kiev mungkin akan jatuh ke tangan Rusia dalam hitungan hari.

Pasukan Ukraina mulai mundur ke Kiev untuk mempertahankan kota tersebut. Rusia saat ini juga sudah menguasai PLTN Chernobyl. Pembangkit tenaga nuklir itu sudah lama ditutup setelah meledak 26 April 1986.

Ia menjadi tempat dengan radioaktif tertinggi di bumi. Pasukan Rusia menangkap staf yang ada di lokasi. Pasca serangan tersebut, dilaporkan bahwa radiasi di tempat itu meningkat.
“Di tangan agresor yang mengerikan, sejumlah besar plutonium-239 di Chernobyl dapat menjadi bom nuklir yang akan mengubah ribuan hektare lahan menjadi gurun yang mati dan tak bernyawa.” Demikian bunyi pernyataan Kementerian Perlindungan Lingkungan Ukraina seperti dikutip Agence France-Presse.

Lokasi Chernobyl juga strategis untuk mengepung Kiev. Ia bisa membuka jalan bagi tentara Rusia di Belarus. Pasukan Rusia juga sudah berhasil mengambil alih Bandara Hostomel yang tepat berada di luar Kiev. Bandara itu memiliki landasan pacu panjang yang memungkinkan pendaratan pesawat angkut berat.

Itu artinya Rusia dapat mengangkut pasukan langsung ke pinggiran Kiev. Hostomel hanya berjarak 7 km barat laut Kiev. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengklaim bahwa mereka telah menembak mati 200 tentara unit khusus Ukraina.

Di sisi lain, tidak semua penduduk Rusia menyetujui keputusan Putin yang menginvasi Ukraina. Demo menentang perang terjadi di berbagai kota. Polisi Rusia menangkap setidaknya 1.702 demonstran di 53 kota.

Putin di lain pihak sempat menyatakan siap berdialog. Tapi, dia meminta semua tentara Ukraina meletakkan senjata. Permintaan yang tentu saja ditolak mentah-mentah oleh pihak lawan.Entah sampai kapan Ukraina bisa bertahan jika tak segera mendapat bantuan. Fozan dan Iryna hanya bisa menunggu dalam ketidakpastian, juga ribuan lainnya.(jpc/fajar)

Sumber: www.fajar.co.id

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: