>

DISWAY: Mati Hidup

DISWAY: Mati Hidup

\"Ia menanam vanili di dekat pohon Kamboja Hutan. Vanilinya merambat di pohon itu. Dapat air dari pohon itu,\" kata Roby.

Pohon Kamboja Hutan memang banyak tumbuh di Sikka. Rupanya itulah salah satu pohon yang mampu bertahan di tanah yang sangat kering.

Nama petani: Fery, dari Desa Uma Uta, Kecamatan Bola.

Saya jadi ingin menyaksikan sendiri penemuan petani Sikka yang baru ini. Bahkan saya belum tahu seperti apa Kamboja Hutan itu. Mungkin saja saya sudah pernah ketemu dengannya. Ketika keliling Flores dulu. Hanya saya mungkin belum mengenalnya.

\"Jadi, ke depan, lebih mengandalkan irigasi drip atau Kamboja Hutan?\" tanya saya.

Sang bupati berpikir sejenak. \"Dua-duanya,\" katanya.

Roby ke Surabaya Sabtu lalu. Ia ingin merayu pengusaha kapal: agar mau membuka jalur pelayaran ro-ro Surabaya-Sikka. Roby ingin mengembangkan industri ikan tangkap di Sikka.

Posisi Sikka adalah di selatan Laut Arafuru yang kaya ikan. Maumere –ibu kota Sikka– ingin ia jadikan pusat pengolahan hasil laut.

\"Kan sudah ada Pelni yang secara rutin menyinggahi Maumere?\" kata saya.

\"Kapal Pelni mampir-mampir banyak daerah lain. Kami perlu kapal yang membawa ikan langsung dari Sikka ke Surabaya,\" katanya. \"Sekarang sudah ada 4 pabrik ikan di Maumere. Saya ingin bantu mereka,\" katanya.

Roby tidak hanya menemukan jalan bagi kemajuan ekonomi di Sikka. Ia juga menemukan cara agar –sebagai bupati independen–tidak dimusuhi DPRD. Padahal ia tidak mau kompromi bagi-bagi rezeki. Uang APBD ia hemat luar biasa untuk fokus di pendidikan. Semua anak  Sikka gratis sekolah sampai lulus perguruan tinggi. \"Sikka hanya bisa diubah dengan pendidikan,\" katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: