>

DISWAY: Takut Sakit

DISWAY: Takut Sakit

 

Alexs sujoko sp

Apa masih percaya dengan DMO. Terakhir kemarin ketika PLN terjadi krisis Batu Bara, jelas sekali DMO tidak dijalankan oleh banyak pemilik Tambang dan mungkin PLN sendiri yang tidak pernah fokus untuk pemenuhan supplynya ( terbukti ada yang dipecat ). Aturan dibikin kan untuk dilaksanakan. Cuma pelaksanaannya perlu \" Pengawasan \". Pengawasan juga perlu orang yang \" Kompeten dan Jujur \". Perlu konsistensi Audit per tri wulan misalnya. Tenaga Auditor juga perlu yang Kompeten dan Jujur, bisa diambil dari dalam departemennya sendiri dan dari Swasta yang kredibel ( kami dulu rutin pakai Auditor dari PWC ). Namun kalau dari dalamnya sudah bobrok, sudah kronis penyakitnya ya susah. Kecuali harus ada \" amputasi total atau dimasukkan ke ruang ICU \". Saat ini jelas - jelas ibu - ibu sudah teriak - teriak toh mereka yang punya wewenang masih cari - cari solusi dan mungkin kambing hitamnya ( selalu binantang yang disalahkan ), apa hubungannya ya..........mbuh. Terus ada yang usul pakai subsidi, siapa yang menjamin subsidi sampai ke rakyat kecil ? Kasus Pupuk juga sama ngenesnya. Melihat hari - hari orang ngantri gas 3 kg saja rasanya kok kita seperti belum merdeka ( harus ada copy KTP, ada copy KK, ada Kartu Vaksin )...........mbuh.

 

Wistara Qima Aima

Abah biasa nulis investasi bodong. Permintaan saya atas nama penggemar disway, Kali ini abah nulis Binomo, untuk memberi pencerahan bagi pembaca disway.  Matur nuwun abah, kejadian binomo ini kan unik. Aktornya belum kebaca. Baru ketangkap afiliator. 

 

Liam

Negara anggota NATO masih ingat kehancuran yang di derita akibat PD II . Amerika memang aman pada masa itu, tidak hancur, tapi mereka saksi hidup kehancuran di kancah PD II. Sekarang eks pelaku PD II sudah gemah ripah, sampai jantung babi mampu mereka jadikan sekadar ban serep. Mereka tentu tak mau terpelosok ke lubang yang sama lagi. Zelensky mikirnya lain, ia tak peduli, dunia hanya panggung pentas. Semuanya mau di tarik kedalam drama perang akbar. Di Ukraina yang sudah mati disuruh mati lagi. Apalagi yang hidup. Yang laki di bawah umur 60 ,diatas umur 18, di larang ngungsi. DRO ( Domestic Resistance Obligation) . Yang mati kan bukan saya , \"saya main twitter,posting instagram, facebook posting kata-kata bermutu saja,seperti waktu saya lawak dulu, saya adalah hero , netizen bilangnya gitu.\" \"Selama anda tidak turun pegang bedil, anda tetap pelawak, batin saya.\" Pemimpin lawakan yang menjerumuskan rakyat kedalam perang, diantar banyak pilihan yang masuk akal, ia memilih putusan yang menjerumuskan ,dan menjerumuskan lebih banyak lagi orang ,ketika situasi pecah. Dan lebih parah lagi, semangat menarik orang supaya barengan jatuh kedalam kubangan. Tapi ia tak peduli , \" Saya adalah hero\" Jantung babi. Ah, hanya dua bulan. Tapi bayangkan seperti ini . Seorang raja yang tak ber putra, di vonis mati , berkonsiltasi kepada dokter. \"Anda hanya punya 2 waktu dua bulan, begitu yang pernah tercatat\" \"Siap Dok ,pasang saja, dua bulan cukup, Bang Leong lupa cabut saja jadi, masa saya Raja 2 bulan tak jadi-jadi\" DMO sawit. 20 persen masih tak bisa menahan hawa lapar cuan pengusaha CPO. \"Kami naikkan jadi 30 persen, hitungan dan analisa kami, dan pengawasan kami. Harga akan segera normal. Konsumsi domestik segini, Ekspor segini. Kita ini hebat, karena kebijakan kita market di luar sudah suspend dua kali !!\" Ini artinya kita bisa mendikte!\" \"Tak ada yang bisa mengatur saya\" Kata sang Menteri. ( dalam hal ini di duga dalam hal urusan kebijakan CPO). Di suatu tempat , saya sedang membayangkan PakDe memutar-mutar pulpen di antara jari. \"Ganti gak ya, ganti gak ya.\" Disuatu tempat juga saya menbayangkan banyak orang menjalin jari , berdoa. \"Tuhan, jangan kasih 3 periode, aku tak tahan lagi\".

 

Komentator Spesialis

Update berita GP Ansor Grobokan menolak tabliq akbar Ust. Syafiq Reza Basalamah. Ini ormas yang sesumbar mengaku paling toleran, paling Pancasilais, paling plural paling NKRI. Maaf, ijinkan saya tersenyum. Kalau ketakutan pengaruh makin menipis, mainnya ya otot bukan otak. Mereka sadar bahwa ummat Islam semakin tahu mana yang benar dan diikuti. Coba pengajian diganti dengan acara dangdutan saja. Pasti beda cerita.

 

Gambit H-1982

Catatan Editorial:  # untuk Liverpool dan Real Madrid = Ada unsur pengorbanan, diksi dramatisnya: \"demi\".  # Masing-masing pihak = Kerap rancu dengan \"tiap-tiap\", secara gramatikal bermakna sama. Ini standar ragam lisan, ragam tulisnya tidak demikian.  # memancing di air yang sedang keruh = Jika maksudnya mengutip pepatah Melayu populer, hapus \"yang sedang\". Lebih lugas.  # benua Amerika = Nama geografi, termasuk nama diri: kapitalkan unsur-unsurnya. Serupa dengan \"blok Soviet\", dibesarkan \"b\"-nya.  # Amerika tidak perlu menggunakan pesawat bikinan Amerika. = Akhirnya perlu ditambah \"sendiri\"? Sebagai penguat kalimat.  # d/h = Singkatan \"dahulu\". Gaya jurnalis, dengan tanda pisah: bentuk jadul. Bentuk baku terkini, dengan tanda titik (d.h).  # Jumlahnya 37 buah. = Lebih tepatnya \"unit\".  # poliot = Salah tik, seharusnya \"pilot\".  # media barat = Mengacu ke negara-negara di dunia belahan barat: kapitalkan huruf \"b\"-nya.  # memublikasikan = Betul, \"p\" di sini luluh. Ada mazhab lain: jika kata serapan, \"k-p-t-s\" tak ikut luluh, jadi tetap \"mempublikasikan\".  # DMO = Kebijakan pemerintah untuk menjamin pasokan barang tertentu untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri. Domestic Market Obligation, kepanjangannya.  # toh lebih mudah dari mengubah konstitusi. = Pakem: lebih ... daripada ..., sudah seperti idiom.  Demikian temuan saya. Salam Jumat berkah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: