>

Bahagia Bertemu Guru yang Melek IPTEK

Bahagia Bertemu Guru yang Melek IPTEK

JAMBI - Zaman kian berubah, begitupun cara belajar. Semakin ke sini cara belajar kian membutuhkan teknologi sesuai perkembangan zaman. Suatu kebahagiaan bagi siswa jika bertemu dengan guru yang melek ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian dikatakan Nazia Jesica Valencia, siswi MAN 1 Merangin yang biasa dipanggil Cia ini.

Cia mengaku, dengan semakin lincahnya pelajar menyerap banyak informasi dari internet, secara tak langsung menuntut guru juga kian tinggi penguasaannya terhadap dunia Iptek. “Kalo ketemu guru yang melek Iptek akan jadi kebahagiaan tersendiri bagi saya,” lanjutnya. Ia pun bersyukur kini hampir semua guru-guru di sekolahnya telah lebih dulu mempelajari banyak ilmu pengetahuan dan teknologi, menyesuaikan kondisi saat ini dan menyesuaikan kelincahan siswa dan sisiwinya dalam mendalami banyak hal melalui internet.

Tak hanya memperkaya ilmu namun juga aplikasinya. Misal dalam cara belajar, selama pandemi diakui Cia cara mengajar guru juga kian banyak perubahan.”Semakin kekinian, itu yang kita syukuri, saat jam belajar yang kurang banyak dan tatap muka yang kian terbatas, guru-guru zaman now juga sudah semakin adaptasi sama keadaan, memanfaatkan sistem belajar yang mengandalkan iptek, mau ngga mau semua akhirnya jadi ngga gaptek,” lanjut gadis kelahiran 27 September 2004 ini.

Cia yang bercita-cita ingin jadi dokter gigi ini pun berusaha sekuat tenaga beradaptasi dengan kondisi. “Jujur kondisi psikologi pelajar saat-saat pandemi ini juga banyak perubahan,” lanjut penyuka travelling ini. Misalnya, waktu bersosialisasi dengan teman-teman yang kian berkurang, kesibukan di sekolah yang kian berkurang, serta ada kewajiban beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang terbaru, itu semua membutuhkan mental yang cukup kuat.

“Jadi sebenarnya ga hanya iptek, guru zaman sekarang juga makin berat bebannya, harus memahami psikologis siswanya satu per satu,” lanjutnya. Ia pun berdoa agar semua guru-gurunya tetap sabar dan kuat dengan segala kondisi saat ini dan dengan segala keterbatasan yang ada, misal terbatasnya akses internet, terbatasnya kontak langsung dengan siswa dan terbatasnya waktu untuk mengajar peserta didiknya. “Jadi kita siswa juga harus adabtasi, jangan hanya guru aja yang adabtasi,” lanjut gadis yang punya bakat bernyanyi ini. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: