DISWAY: Lapangan Kerugian
Ide merenovasi Karebosi itu datang dari Pemkot Makassar. Agar bisa menjadi taman kebanggaan Makassar. Diadakanlah sayembara desain \"Karebosi Modern\". Di tahun 2006. Pemenangnya PT Lintas Cipta Desain, Makassar.
Intinya: renovasi tidak bisa menggunakan anggaran Pemkot. Tidak ada anggaran untuk itu. Harus mengundang investor. Kompensasinya: investor boleh membangun mal di bawah lapangan itu.
Berdasar desain itulah diadakan tender. Yang mendaftar hanya satu perusahaan: PT Tosan Permai Lestari. Milik Hasan. Dengan Nurdin sebagai direktur utamanya.
Maka diadakanlah tender ulang. Beberapa pengusaha besar dilobi untuk ikut tender. Tidak ada yang mau. Termasuk Akhsa Mahmud –ipar Jusuf Kalla yang pengusaha besar itu.
Akhirnya hanya Hasan yang ikut tender. Maka Hasan-lah yang ditunjuk membangun. Dengan hak pengelolaan 30 tahun. Heboh. Luar biasa. Nurdin terus menghadapi kehebohan itu. Termasuk harus mengusir begitu banyak waria yang mangkal di situ. Kalau malam. Juga harus mengusir preman yang \"bermarkas\" di salah satu pojok lapangan 11 hektare itu.
Tapi yang paling berat adalah masalah sosial dan politik.
Nurdin sebenarnya sudah dipersiapkan sejak kecil. Di sekolahkan ke Singapura. Sejak SD. Sampai universitas. Terus S-2 di London.
Hasan awalnya jengkel ke Nurdin-muda. Boros. Uangnya habis dipinjam teman-temannya –dan tak pernah kembali. Tapi Hasan akhirnya terharu: begitu pulang ke Makassar Nurdin bekerja sangat tekun dan keras. Hasan akhirnya begitu bangga pada Nurdin. Melebihi ke lima anaknya yang lain –yang juga disekolahkan semua di Singapura.
Maka ketika Nurdin meninggal, Hasan sangat terpukul. Sampai sakit. Hasan sampai membuat patung Nurdin. Tiga buah. Actual size. Itulah patung perunggu buatan pematung Yogyakarta.
Salah satu patung Nurdin ia dirikan di pojok lapangan Karebosi. Satunya lagi ia tempatkan di dalam mal. Dan yang ke-3, ia tempatkan di kamar tidurnya sendiri.
Penempatan patung Nurdin di Karebosi itu ditentang banyak pihak. Tapi Hasan tidak peduli. \"Ia pahlawan Karebosi,\" ujar Hasan.
Dari 11 hektare lapangan itu, hanya 4 hektare yang boleh dibangun lantai bawah tanah –dua hektare untuk parkir bawah tanah, dua hektare lagi untuk mal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: