>

Pernah Diejek, Dibilang Mimpi Mu Terlalu Tinggi Suci!

Pernah Diejek, Dibilang Mimpi Mu Terlalu Tinggi Suci!

JAMBI - Mimpi dan cita-cita, masih saja ada yang beranggapan keduanya adalah milik orang tertentu. Hanya milik orang berprestasi, orang kuat ekonomi dan orang yang dianggap pantas. Padahal bermimpi dan bercita-cita adalah hak semua orang. Ini yang dialami Suci Kusuma Dewi, siswi MAN 1 Tanjung Jabung Timur. Ia sempat dianggap pemimpi ulung karena ingin bercita-cita bekerja di dunia penerbangan.

“Ini aku alami saat masih MTS, aku cerita ke teman ingin sekali menjadi AVSEC, ingin bergelut dalam bidang penerbangan, eh malah dibilang mimpi ku ketinggian, sempat shock juga, apakah benar orang daerah seperti aku ga mungkin kerja di dunia penerbangan?\" kisah gadis yang biasa disapa Suci ini. Namun beruntung ia tersadar, bukan down yang ia rasakan namun sebaliknya, semangat. Ia sering membaca kisah tokoh sukses, semua juga tidak semua berasal dari keluarga kaya, ada yang dari pedesaan, orang susah dan bahkan bukan siapa-siapa.

Selain ingin kerja di penerbangan, Suci juga punya impian bisa menjadi seorang penyiar berita, sesuai dengan hobinya di dunia public speaking. “Dan yang terakhir aku juga ingin menjadi seorang penyanyi karna aku hobi sekali menyanyi, ya memang cita cita ku mungkin dianggap terlalu tinggi bagi sebagian orang, tapi tidak ada salahnya bermimpi kan,” ujarnya. Suci yang kelahiran Rantau Rasau 5 Januari 2006 ini pun berharap cita-citanya bisa terwujud. Kembali ke ucapan bahwa ia terlalu tinggi bermimpi, Suci menjadikan itu cambuk dan motivasi untuk bisa lebih semangat dalam belajar. “Tapi motivasi pertama adalah ingin membuat bangga keluarga,” lanjutnya.

Ia pun berkeinginan bisa melanjutkan kuliah dengan jalur undangan atau beasiswa. Upaya yang ia lakukan adalah terus belajar lebih giat. Penyuka sayur kol ini mangatakan, ada berbagai type pelajar, pertama ada orang yang sangat pintar, mereka mungkin bisa dengan mudah mengumpulkan nilai, dan ada orang yang memiliki otak biasa namun berusaha jadi pintar dengan belajar dengan sangat keras. Ia pun berusaha menjadi bagian kedua mengingat di sekolah ia belum jadi juara 1. “Aku sadar, menjadi mahasiswa undangan pasti rangking nya harus bagus dan aku ingin memperbaiki nilai ku di semester 1 kemarin, yang dulunya aku rangking 5 semoga bisa naik 4 dan seterusnya bisa naik lagi naik,” tambahnya. Meski terkadang ada rasa lelah, dan kadang juga mengeluh karena terlalu keras berusaha, namun lelah dan keluhan itu ia coba lawan dengan mengingat kembali impian-impian dan cita-cita yang ingin diwujudkan.

Bagaimana kalau tidak terwujud? Suci mengaku cukup kuat mental untuk kalah, setelah beberapa kali ikut lomba dan kalah. Awalnya kecewa, lalu ia berusaha memanejemen mentalnya untuk bisa menerima kekalahan. Siap happy siap sedih. “Begitupun dengan cita-cita, jika nanti ga bisa sesuai impian, paling tidak akan berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat dan keluarga, jadi tetap semangat tidak boleh patah semangat untuk masa depan yang lebih baik,” tegasnya dengan senyuman. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: