DISWAY: Taktik Filibuster

DISWAY: Taktik Filibuster

Hasil pemungutan suara itu sebenarnya hanya formalitas. Sebelum pemungutan suara pun, secara kasat mata sudah bisa dilihat: Imran akan lengser. Suara yang menghendaki Imran lengser sudah bisa dihitung dari balkon.

Dari balkon itu bisa dilihat. Bangku untuk oposisi lebih penuh dari biasanya. Di ruang sidang itu bangku-bangku untuk oposisi memang terpisah dari bangku untuk yang pro-pemerintah.

Hari itu terlihat jelas bangku oposisi berisi lebih meluap dari seharusnya. Sebanyak 20 anggota DPR dari PTI (partai pemerintah) ikut duduk di bangku oposisi. Mereka itulah yang dinilai sebagai pengkhianat partai. Mereka sudah dirayu untuk pulang kandang. Tapi, ternyata, tidak ada satu pun dari pembelot itu yang \'\'masuk angin\'\'. Kalau toh ada satu yang tidak terlihat, itu bukan akibat \'\'serangan fajar\'\', tapi karena sakit.

Ketua DPR tentu bisa melihat sendiri kenyataan itu –dari meja pimpinan sidang. Ada pemungutan suara atau tidak ia sudah tahu: hasilnya akan sama. Tinggal ia, sebagai pimpinan sidang, menyatakan acara pemungutan suara dimulai.

Ia tidak mau memulai.

Ia merasa sudah taat memulai sidang pada hari itu pukul 10.30. Tapi Mahkamah Agung tidak menetapkan kapan pemungutan suara harus dilakukan.

Ketua DPR justru berbicara panjang lebar: bahwa lahirnya mosi tidak percaya itu karena campur tangan Amerika ke dalam politik dalam negeri Pakistan. \"Kita ini negara berdaulat. Kita harus bicarakan dulu soal intervensi ini,\" ujarnya.

Maka ruang sidang pun gaduh. Pengunjung yang duduk di balkon juga ikut gaduh. Janda Imran juga terlihat sewot.

Reham memang anti mantan suami. Itu sudah sejak Imran menyatakan ingin masuk ke politik dan ingin menjadi perdana menteri.

Bahkan di masa kampanye, ketika Reham sudah 4 tahun menjanda, dia menerbitkan buku (2018). Isinya Anda sudah tahu: mengungkap sisi buruk Imran. Toh Imran terpilih sebagai perdana menteri.

Reham kawin dengan Imran setelah 10 tahun jomblo. Suami pertamanyi adalah Ejaz Rahman. Mereka bercerai di tahun 2005 setelah memiliki 3 anak. Ketika pertama kawin, Reham berumur 19 tahun. Dia lulusan Ali Jinnah Collage di Kota Peshawar.

Ayahnyi memang orang dari provinsi Khyber-Pakhtunkhwa yang beribu kota di Peshawar. Dia juga gadis suku Pashtun. Provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan ini memang banyak dihuni penduduk Pashtun.

Sang ayah merantau ke Libya dan kawin di sana. Karena itu Reham lahir di Libya.

Setelah bicara panjang, Ketua DPR lantas minta Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi untuk menjelaskan tentang intervensi asing itu –Vladimir Putin ikut mengecam Amerika soal Pakistan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: