Musda PAN Tanjabtim, Jadi Momentum Konsolidasi Sekaligus Menghitung Perubahan Politik Tanjabtim
Ketua DPD PAN Tanjabtim, Zumi Laza menerima rekomendasi dukungan untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) tidak lama lagi akan digelar.
Momentum ini harus menjadi kajian bagi partai berlambang matahari biru itu untuk menghitung langkah politik kedepan.
Hal ini tidak terlepas dari ancaman nyata yang dihadapi usai ditinggalkan Romi Hariyanto yang bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sebab, daerah yang dikenal sebagai lumbung suara PAN Jambi itu kini terancam tergerus pada Pemilu mendatang.
BACA JUGA:Imbang Kontra Malaysia 0-0, Timnas Indonesia U-23 Juara Grup A Melangkah Mulus ke Semifinal
Ini jelas menjadi sinyal peringatan karena pengaruh Romi Hariyanto yang juga mantan Bupati Tanjabtim masih sangat mengakar. Apalagi posisi Romi Hariyanto di partai yang di pimpin Kaesang Pangarep, putra presiden RI ke-7 Joko Widodo itu merupakan Ketua DPW PSI Provinsi Jambi.
Ditambah lagi keberadaan Bupati Tanjabtim Dillah Himkah Sari (Dillah Hich) yang juga merupakan kader PAN santer terdengar bakal hijrah ke partai Gerindra.
BACA JUGA:Polda Minta Mat Sanusi Tentukan Pilihan, Pilih Ketua KONI atau Anggota Polri
Pemicunya tidak lain karena Dillah yang mengharapkan dukungan PAN pada Pilkada 2024, justru tidak mendapatkan restu partai.
Pengamat politik Pahruddin menilai semua itu tergantung kepada soliaritas pengurus yang dimiliki PAN Tanjabtim. Itu semua akan ditentukan oleh sikap Zumi Laza selaku Ketua DPD PAN Tanjabtim yang menggantikan Romi Hariyanto.
“Apakah Laza mau konsisten dan mau berdarah-darah untuk membesarkan PAN di Tanjabtim. Apalagi kita tau posisi Laza sekarang tidak berada di Tanjabtim,” ujarnya.
BACA JUGA:Aksi Emak-Emak Dukung terdakwa Helen Bawa Mawar Putih dan Spanduk di Depan PN Jambi
Sehingga pada momentum Musda ini, kata Pahruddin, harus menjadi kajian internal yang menjadi prioritas. Menurutnya, jangan sampai PAN yang sebelumnya menguasai legislatif dan eksekutif hanya tinggal sejarah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


