Bukan Tol Padang-Pekanbaru Saja, Hutama Karya Kini Garap Mega Proyek Lain di Sumbar Nembus Panorama

Bukan Tol Padang-Pekanbaru Saja, Hutama Karya Kini Garap Mega Proyek Lain di Sumbar Nembus Panorama

Mega proyek baru Hutama Karya di Sumatera Barat yangf menembus kawasan Panorama-Foto: Dok Hutama Karya-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.DISWAY.ID – Bukan tol Padang-Pekanbaru saja, PT Hutama Karya kini juga garap mega proyek lain di Sumatera Barat (Sumbar) yang nembus Panorama.

Proyek itu adalah KPBU Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I). Flyover ini akan menjadi bagian dari jalan nasional dan Lintas Sumatera.

Proyek KPBU Flyover Sitinjau Lauik I yang akan menghubungkan kota Padang dan Kota Solok.

Apa itu KPBU? Yaitu proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha.

Hutama Karya bersama anak usahanya PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), telah menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) untuk proyek ini.

Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum, Rachman Arief Dienaputra mengatakan bahwa proyek KPBU ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan di lokasi Sitinjau Lauik yang terkenal rawan kecelakaan.

“Memperhatikan identifikasi hazard dan penilaian resiko, lokasi tikungan Sitinjau Lauik I termasuk ke dalam daerah rawan kecelakaan, karena memiliki tikungan atau geometrik jalan yang cukup tajam. Sehingga, diperlukan penanganan dengan melakukan perubahan geometrik melalui pembangunan jalan baru yang sesuai dengan standar teknis, keselamatan, dan kenyamanan lalu lintas,” ujar Rachman Arief.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Flyover Sitinjau Lauik ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas infrastruktur di Sumatera Barat.

 
“Dengan skema KPBU, kita dapat memastikan bahwa proyek ini tidak hanya cepat tanggap dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur, tetapi juga berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat,” ujarnya.

Setelah selesai, proyek Flyover Sitinjau Lauik diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat signifikan bagi masyarakat Sumatera Barat, antara lain meningkatkan konektivitas antar wilayah di Sumatera Barat, mempercepat mobilitas penduduk, dan memudahkan akses ke fasilitas umum; juga mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas di jalur Padang-Solok yang terkenal ekstrem, sehingga perjalanan menjadi lebih aman dan nyaman.

 
“Flyover ini juga akan membuka akses lebih luas ke destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat, seperti Danau Singkarak dan Lembah Harau, sehingga meningkatkan potensi pariwisata di wilayah tersebut, maupun memperlancar distribusi barang dan logistik, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan menurunkan biaya logistik, serta dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal.” lanjut Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.


Adapun Penandatanganan PKS proyek ini dilaksanakan pada Jumat (21/3) bertempat di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan, oleh Direktur Jenderal Bina Marga Roy Rizali Anwar dan Direktur PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) Michael AP Rumenser.

Penandatanganan ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Rachman Arief Dienaputra, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Sudarto.

Juga terlihat hadir Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Muhammad Wahid Sutopo, Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy, dan Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya Rizky Agung, Executive Vice President (EVP) Divisi Pengembangan Bisnis dan Manajemen Portofolio Hutama Karya Ekwan Hadyanto,  Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur Aji Prasetyanti, Direktur Operasi II PT Hutama Karya Infrastruktur M. Rozi Rinjayadi.

Lebih lanjut Adjib menjelaskan bahwa agenda penandatanganan meliputi Perjanjian KPBU antara Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dan Direktur Utama Hutama HPSL selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) dan Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI) antara PJPK dan Direktur Utama Hutama HPSL.

 
Proyek ini melibatkan PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (PT HPSL) sebagai BUP, yang dibentuk oleh konsorsium antara Hutama Karya (55%) dan HKI (45%).


Proyek bernilai Rp 2,793 triliun ini diperkirakan akan selesai dalam waktu 2,5 tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa operasi. Adapun pekerjaan meliputi perencanaan teknis, pembangunan jalan dan jembatan (flyover) sepanjang 2,774 km, serta preservasi selama masa operasional. (*)
 


Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait