Jamaah Terlambat Dievakuasi dari Muzdalifah, Kemenag Ungkap Penyebab dan Langkah Penanganan

Jamaah Terlambat Dievakuasi dari Muzdalifah, Kemenag Ungkap Penyebab dan Langkah Penanganan

Menag Nasaruddin Umar -Media Center Haji 2025-

“Karena bus yang terlambat datang, sebagian jamaah memutuskan untuk membuka pintu keluar di Muzdalifah dan berjalan kaki menuju Mina. Hal ini memunculkan arus pergerakan spontan tanpa kendali,” papar Hilman.

Ketiga, membludaknya jumlah jamaah pejalan kaki pada Jumat pagi (6/6/2025) dari berbagai maktab yang merasa khawatir tidak terjemput hingga siang hari. 

Dalam suasana psikologis yang tegang ini, PPIH Arab Saudi melepas sebagian jamaah, namun tetap mengingatkan lansia dan jamaah risiko tinggi (risti) untuk menunggu di Muzdalifah.

“Pergerakan jamaah pejalan kaki berdampak pada kemacetan di jalur utama shuttle bus. PPIH menerima permintaan dari Kemenhaj dan syarikah untuk menenangkan jamaah dan menghentikan arus jalan kaki, namun sudah tidak dapat dikendalikan,” kata Hilman.

PPIH Arab Saudi pun bergerak cepat. Koordinasi darurat dilakukan dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi, serta permintaan bantuan dikirim secara resmi sejak pukul 03.12 WAS.

“Pada pukul 03.12 WAS, PPIH Arab Saudi mengirim permintaan resmi melalui pesan WA kepada Kementerian Haji dan Umrah untuk segera mengintervensi dan mempercepat pengiriman bus ke Muzdalifah,” papar Hilman.

Selain itu, PPIH juga meminta bantuan logistik untuk jamaah. Pada pukul 06.51 WAS, permintaan pengiriman air minum, makanan ringan, dan pelindung panas dikirimkan ke mitra di Saudi.

“Alhamdulillah pada pukul 08.50 WAS, empat kontainer bantuan datang di lokasi jamaah haji Indonesia di Muzdalifah,” jelas Hilman.

Ia menekankan bahwa meskipun terjadi keterlambatan, seluruh jamaah berhasil dievakuasi dengan selamat.

Langkah mitigasi PPIH dengan mengintensifkan koordinasi, berhasil meminimalisir potensi dampak lebih buruk. Seluruh jamaah berhasil dievakuasi dari Muzdalifah pukul 09.40 WAS.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Saudi yang sangat responsif memberikan dukungan dalam mengatasi situasi dan dinamika di lapangan,” ucap Hilman.

“Sebagai penanggung jawab Petugas Penyelenggara Ibadah Haji, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan jamaah,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: