BACA JUGA:Tinjau Makan Bergizi Gratis, Bupati M. Syukur: Anak-Anak Semakin Semangat Sekolah
Sementara itu, Abdurrahman, guru sejarah yang menjadi salah satu narasumber, menekankan pentingnya seminar semacam ini sebagai sumber pembelajaran kontekstual. Ia menilai koleksi pakaian adat di museum dapat dimanfaatkan sebagai media belajar sejarah dan budaya yang lebih hidup bagi generasi muda.
Kasi Pengelola Koleksi Museum Siginjei, Miki Widyawati S menyampaikan bahwa kegiatan seminar ini merupakan bagian dari komitmen museum dalam memperkuat literasi budaya. “Museum tidak hanya menjadi tempat penyimpanan koleksi, tetapi juga ruang diskusi dan transfer pengetahuan tentang sejarah dan budaya Jambi,” ungkapnya.
BACA JUGA:Al Haris Terima Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2025
Melalui seminar ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap nilai budaya pakaian adat Jambi semakin meningkat, sekaligus mendorong upaya pelestarian warisan budaya daerah secara berkelanjutan. (kar)