JAMBI,JAMBIEKSPRES.CO.ID- Peluang 306 siswa SMKN 1 Kota Jambi dan SMAN 1 Bungo mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) sempat terancam akibat keterlambatan penginputan data di Portal Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Namun, kesempatan tersebut kembali terbuka setelah Kementerian memperpanjang waktu finalisasi penginputan PDSS.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Syamsurizal menyatakan Permasalahan sudah klir karena dibukanya sistem selama 5 jam oleh Kementerian Dikdasmen.
"Semua siswa yang berhak 153 Siswa SMAN 1 Bungo dan 153 siswa SMKN 1 Kota Jambi sudah terdaftar pada Jumat (7/2) dinihari hingga pukul 05.00 WIB lalu saat perpanjangan itu," kata Syamsurizal kepada Jambi Ekspres (10/2).
Secara total Syamsurizal mengatakan, proses SNBP di Provinsi Jambi Berjalan dengan baik dan telah rampung. Hanya sebelumnya terdapat kesalahan operator pada 2 sekolah tersebut. Namun, hal ini tak terjadi di Provinsi Jambi saja, karena juga terjadi di daerah lain.
"Yang jelas ini jadi suatu pembelajaran agar kedepan hak siswa kelas XII harus diperhatikan. Karena ini butuh kedisiplinan operator untuk mendaftarkan siswa yang nilainya tinggi sesuai syarat lewat SNBP," ucapnya.
Ditanya sanksi untuk operator yang lalai?, Syamsurizal menyatakan kembali kepada kepala sekolah agar dilakukan penggantian dan melihat operator yang mampu menangani pendaftaran siswa ini.
"Karena ini sifatnya rutinitas mulai dari PPDB, SNBP dan lainnya, harus betul-betul diperhatikan jangan sampai ada yang dirugikan hak siswa," terangnya.
Terlebih pelaksanaan pendaftaran eligible ini sifatnya berada di sekolah masing-masing, dan sifatnya Dinas Pendidikan hanya memantau dan mengetahui.
"Karena yang mendaftar adalah siswa calon SNBP itu sendiri dan verifikasi oleh operator sekolah," terang Syamsurizal.
Ditambahkan Plt Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdik Provinsi Jambi Sumantri, pada pekan lalu Kadisdik memerintahkan Kepala Sekolah dan operator terkait untuk ke Jakarta memperjuangkan ke DPR RI dan Kementerian Dikdasmen dibukanya kembali pendaftaran. Dan ternyata banyak sekolah yang mengalami kejadian serupa, terlambat input data.
"Maka pak Kadisdik perintahkan operator untuk stand by saat dibukanya kembali sistem data. Namun, hanya untuk finaliasasi penginputan dan bukan memasukkan data dari awal. 5 menit selesai karena bukan input data awal," ucapnya.
Sumantri menjelaskan syarat pengajuan Siswa SNBP merupakan 40 persen dari jumlah siswa kelas XII.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdik Provinsi Jambi Zet Herman. Ia berharap banyak siswa yang diterima di perguruan tinggi yang dipilih.
"Untuk SMKN juga sudah klir, dan semua siswa yang berhak telah mendapatkan haknya terdaftar di SNBP atau seleksi lewat nilai rapor ini," jelasnya.