>

Berkah Anak yang Solehah, Jamaah Tunanetra itu Akhirnya Bisa Berhaji

Berkah Anak yang Solehah, Jamaah Tunanetra itu Akhirnya Bisa Berhaji

Sukanti, 41, bersama ayah tercintanya, Suroso, 84, saat ditemui di hotel tempat menginap di kawasan Syimaliah, Madinah.-Media Center Haji 2024-

MADINAH, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Raut kebahagiaan terpancar dari Sukanti, 41, bersama ayah tercintanya, Suroso, 84, saat ditemui di hotel tempat menginap di kawasan Syimaliah, Madinah.

Wajar, cita-cita sekaligus ikhtiar mulia mereka terkabul. Di tengah keterbatasan yang ada, bapak dan anak asal Kebumen itiu akhirnya bisa berada di tanah suci. Demi memenuhi undangan agung dari Allah SWT.

Dua sosok ini memang layak menjadi inspirasi. Sejak kecil, di usia 8 tahun, Suroso  memiliki keterbatasan. Dia tidak bisa melihat sama sekali.

Sedangkan, Sukanti, putri sulung Suroso, begitu bersemangat untuk bisa memberangkatkan ayahnya berhaji. Sampai-sampai, dia rela untuk rehat sebentar dari pekerjaannya. Demi menemani sang ayah.

BACA JUGA:Mesin Pesawat Garuda Rusak, Jemaah Calon Haji Kloter 41 Molor 4 Jam

Saat ditemui, Sukanti tengah menemani sang ayah di hotel. Dia begitu telaten menyiapkan kebutuhan sang ayah untuk  persiapan ibadah di Masjid Nabawi yang sangat dekat hotel tempat mereka menginap.

"Sejak ayah mengungkapkan ingin berhaji, di situlah saya membulatkan niat untuk bisa memberangkatkan beliau. Apapun saya lakukan," kata Sukanti.

Dia menceritakan, hasrat Suroso untuk bisa berhaji sebenarnya sudah sejak lama. Terutama setelah ibunya yang tak lain istri Suroso, Mardiyah, 75, telah melaksanakan haji. 

BACA JUGA:Gelombang Kedua JCH Indonesia Mulai 24 Mei-10 Juni, Jemaah Haji Diimbau Kenakan Baju Ihram Sejak di Embarkasi

Namun, sejak enam tahun lalu, keinginan sang ayah untuk bisa ke tanah suci semakin kuat. "Beliau bilang. Saya sudah tidak bisa lihat apa-apa. Saya hanya ingin bisa melihat kakbah dan berhaji. Tidak ada lagi yang saya inginkan selain itu," katan Sukanti menirukan penuturan Suroso.

Sebenarnya, tidak mudah bagi perempuan itu untuk mewujudkan cita-cita mulia sang ayah. Sebab, sejak 25 tahun silam, dia tinggal di Malaysia. Mencari nafkah. Menghidupi seluruh keluarga.

Namun, tekadnya sudah bulat. Pada 2018, dia pun mendaftar haji bersama sang ayah. "Awalnya saya tanya ke petugas pendaftaran. Apakah saya bisa menemani bapak. Oleh petugas diperbolehkan," katanya.

BACA JUGA:Hadapi Cuaca Panas di Arab Saudi, Ini Tips Agar Jemaah Haji Tak Sakit Berat

Dari situ lah, dia pun berikhtiar. Menyisihkan penghasilannya untuk biaya pelunasan haji. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: