Digitalisasi di kalangan UMKM menjadi kabar baik lain dari Jambi. Banyak pelaku usaha kecil mulai memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk mereka ke luar daerah, bahkan ke tingkat nasional. Namun, kesenjangan digital masih menjadi masalah nyata. Di banyak wilayah pedesaan, akses internet masih terbatas, sementara literasi digital belum merata. Hal ini membuat pelaku UMKM di wilayah terpencil sulit bersaing dengan mereka yang memiliki akses teknologi lebih baik. Upaya pemerintah untuk memberikan pelatihan dan memperluas jaringan internet diharapkan dapat membantu pelaku usaha kecil ini memanfaatkan potensi ekonomi digital sepenuhnya (Bank Indonesia Jambi, 2024).
Tahun 2025 juga membawa peluang baru melalui ekonomi hijau. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan mulai tumbuh, baik di kalangan pemerintah maupun masyarakat. Bisnis yang berfokus pada praktik ramah lingkungan, seperti energi terbarukan dan pertanian organik, mulai berkembang. Namun, transisi ke ekonomi hijau ini membutuhkan dukungan besar, baik dari sisi kebijakan maupun pendanaan, agar tidak hanya menjadi wacana tetapi juga benar-benar diimplementasikan.
Secara keseluruhan, tantangan yang dihadapi Jambi di tahun 2025 tidaklah ringan. Namun, di tengah tantangan tersebut, ada peluang besar untuk membangun perekonomian yang lebih tangguh dan inklusif. Pemerintah perlu bekerja sama dengan masyarakat dan dunia usaha untuk memastikan bahwa setiap kebijakan dan program pembangunan memberikan manfaat yang nyata, terutama bagi mereka yang paling membutuhkan. Dengan pendekatan yang lebih humanis dan berorientasi pada keberlanjutan, Jambi dapat menjadikan tahun 2025 sebagai momentum transformasi menuju masa depan yang lebih baik.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Provinsi Jambi menunjukkan pencapaian yang positif dalam pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024. Angka pertumbuhan yang stabil, didukung oleh sektor-sektor seperti jasa kesehatan, informasi dan komunikasi, serta industri pengolahan, mencerminkan upaya pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks. Meski demikian, perjalanan Jambi menuju perekonomian yang lebih tangguh masih diwarnai oleh sejumlah tantangan, termasuk ketergantungan pada sektor primer seperti kelapa sawit dan karet, fluktuasi harga komoditas global, serta dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
Upaya diversifikasi ekonomi menjadi salah satu langkah penting untuk mengurangi risiko ketergantungan yang tinggi pada komoditas primer. Pengembangan sektor hilir, seperti industri pengolahan, energi hijau, dan ekonomi kreatif, dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar sekaligus menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, investasi dalam infrastruktur fisik, seperti jalan tol dan pelabuhan strategis, dapat memperkuat konektivitas antarwilayah dan membuka peluang perdagangan yang lebih luas.
Adaptasi teknologi juga menjadi kunci bagi transformasi ekonomi Jambi. Perkembangan digitalisasi di kalangan pelaku UMKM memberikan harapan baru bagi pengembangan bisnis lokal yang lebih kompetitif. Namun, kesenjangan digital di wilayah pedesaan tetap menjadi tantangan yang harus diatasi melalui perluasan infrastruktur internet dan peningkatan literasi digital. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua masyarakat, tanpa memandang lokasi atau skala usaha, dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi.
Selain itu, keberlanjutan pembangunan harus menjadi perhatian utama. Pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek strategis harus diimbangi dengan perlindungan lingkungan, mengingat tekanan besar yang sudah dihadapi ekosistem Jambi, seperti deforestasi dan degradasi tanah. Kebijakan ekonomi hijau yang ramah lingkungan dapat menjadi arah strategis yang tidak hanya menjaga sumber daya alam, tetapi juga membuka peluang pasar baru di era transisi energi dan kesadaran lingkungan global.
Dengan langkah-langkah strategis yang berfokus pada diversifikasi ekonomi, peningkatan infrastruktur, adaptasi teknologi, dan keberlanjutan lingkungan, Jambi memiliki peluang besar untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Meskipun tantangan tetap ada, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dicapai tidak hanya sekadar angka, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat. Masa depan Jambi bergantung pada sejauh mana potensi besar ini dapat dimanfaatkan secara bijaksana, dengan tetap menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
*) Penulis adalah Guru Besar Manajemen Pemasaran Universitas Jambi juga Ketua Dewan Pakar KADIN Provinsi Jambi
Daftar Pustaka
Bank Indonesia. (2024, Juni 11). Laporan perekonomian Provinsi Jambi Mei 2024. Retrieved from https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-Perekonomian-Provinsi-Jambi-Mei-2024.aspx
Bank Indonesia. (2024, September 4). Laporan perekonomian Provinsi Jambi Agustus 2024. Retrieved from https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-Perekonomian-Provinsi-Jambi-Agustus-2024.aspx
Bank Indonesia. (2024, Desember 6). Laporan perekonomian Provinsi Jambi November 2024. Retrieved from https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-Perekonomian-Provinsi-Jambi-November-2024.aspx
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. (2024, Februari 28). Provinsi Jambi dalam angka 2024. Retrieved from https://jambi.bps.go.id/id/publication/2024/02/28/e697127048eeb86bba8d8d40/provinsi-jambi-dalam-angka-2024.html
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. (2024, Agustus 5). Ekonomi Provinsi Jambi triwulan II-2024 tumbuh 4,15 persen (y-on-y). Retrieved from https://jambi.bps.go.id/id/pressrelease/2024/08/05/751/ekonomi-provinsi-jambi-triwulan-ii-2024-tumbuh-4-15-persen--y-on-y-.html