JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Lomba desain logo Museum Siginjei 2024 dengan tema “Museum Dikenal, Sejarah Dijaga, Budaya Lestari” telah sukses digelar dan mencapai puncaknya pada penutupan kegiatan Pameran Hias Jambi akhir pekan lalu, tepatnya pada Sabtu (21/9/2024). Ajang kreativitas ini berhasil menarik minat ratusan pelajar dan mahasiswa se-Provinsi Jambi berusia 12 hingga 24 tahun untuk berpartisipasi aktif.
Lomba yang berlangsung sejak Mei hingga Juli 2024 ini telah melahirkan para juara yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Jambi. Juara pertama diraih oleh Daniel Febriyan dari Muara Tebo, disusul Diana Sepvira dari Sarolangun sebagai juara kedua, dan Yoktan Akhaya dari Muaro Jambi sebagai juara ketiga. Selain itu, terdapat pula juara harapan 1 hingga 3 yang diraih oleh Nawang Mulan Syahnaya (Kota Jambi), Gheo Faathir (Batanghari), dan Alif Nuzayyan (Sarolangun).
Para pemenang menerima hadiah berupa tropi, piagam penghargaan, dan uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas dan kontribusi mereka dalam melestarikan sejarah dan budaya Jambi.
Kepala Museum Siginjei, Ervin Aprianti, mengungkapkan apresiasi dan kebanggaannya terhadap antusiasme para peserta. Ia berharap melalui kegiatan ini, generasi muda dapat semakin mencintai dan melestarikan budaya serta sejarah Jambi. "Museum bukan hanya tempat menyimpan artefak, tapi juga sarana edukasi bagi masyarakat untuk menjaga dan menghargai warisan budaya," ujar Ervin.
Lomba ini diharapkan menjadi langkah awal bagi upaya Museum Siginjei untuk semakin dikenal luas, serta mendorong semangat generasi muda dalam menjaga kekayaan budaya Jambi. Lomba desain logo ini merupakan salah satu upaya Museum Siginjei untuk melibatkan generasi muda dalam pelestarian sejarah dan budaya Jambi. “Kami berharap karya-karya yang dihasilkan dapat menjadi identitas baru bagi Museum Siginjei dan semakin memperkenalkan museum ini kepada masyarakat luas,” imbuhnya.
Ervin juga menambahkan bahwa logo pemenang akan digunakan sebagai identitas resmi Museum Siginjei ke depannya. Lomba ini diharapkan menjadi langkah awal bagi upaya Museum Siginjei untuk semakin dikenal luas, serta mendorong semangat generasi muda dalam menjaga kekayaan budaya Jambi. (kar)