Namun kata Petri, jika dia masih dipertahankan, pihaknya akan berupaya.
"Kalau dipertahankan atau kalau hasil RUPS-nya mengatakan akan lebih agresif maka bisa saya pertimbangkan. Tapi kalau sama seperti sekarang, tentu tidak bisa. Bagi saya ini adalah waktu untuk berbuat untuk kota Jambi. Bukan untuk cari kerja, tapi untuk berbuat," katanya.
Dia menyebut jika saat ini, dari Rp10 miliar modal usaha yang diberikan, hanya tersisa Rp 4 miliar lebih
Sementara itu, Anggota Pansus II LKPJ Walikota Tahun 2023, Sutiono mengatakan, jika pihaknya memang mempertanyakan kepada Pj Walikota tentang keberadaan PT Siginjai Sakti.
"Jawabannya ketika itu PT Siginjai Sakti dikatakan tidak sehat. Dari modal Rp 10 M yang diberikan tidak ada kinerjanya. UPCA tidak jalan, sampah juga tidak jalan, angkutan umum juga tidak jalan," jelas Sutiono.
Kata dia, Dirutnya mengakui telah mengundurkan diri pada November 2023 lalu.
"Kami akan berikan rekomendasi atas kesimpulan pansus ini. Mereka (Siginjai Sakti) minta penambahan modal dan telah dimasukkan ke Bapemperda. Tapi hasil dari rapat dengar pendapat (RDP) ini akan kami evaluasi, karena perusahaannya saja dikatakan tidak sehat," tambahnya.
Namun, perusahaan itu masih bisa diselamatkan. "Pertanyaannya apakah mau bekerja?, itu saja dulu," jelasnya.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih pada Rapat Paripurna Jawaban Eksekutif Terhadap Pandangan Fraksi Atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Jambi Tahun 2023, Kamis (21/3/2024) lalu, sudah menjawab pertanyaan mengenai perkembangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Siginjai Sakti.
"Mengenai perkembangan PT Siginjai Sakti, dapat kami jelaskan bahwa berdasarkan neraca keuangan perusahaan periode 2023, dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini tidak sehat," kata Sri.
Kata Sri, kondisi tersebut disebabkan oleh kendala-kendala teknis operasional dan juga kinerja manajerial perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, Kata Sri, Pemkot Jambi telah membentuk tim guna mengevaluasi kinerja dan pengelolaan keuangan perusahaan, serta pertanggungjawaban direksi beserta komisaris, kemudian hasilnya akan menjadi rekomendasi keberlanjutan PT Siginjai Sakti. (*)