Lirik Lagu Ebiet G Ade yang Dikutip Mahfud MD Saat Debat Cawapres: Mungkin Tuhan Mulai Bosan

Minggu 21-01-2024,23:15 WIB
Reporter : Dona Piscesika
Editor : Dona Piscesika

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Dalam debat calon wakil presiden (cawapres) keempat yang digelar KPU RI pada Minggu (21/1/2024), Cawapres paslon nomor 1, Mahfud MD mengutip lagu Ebiet G Ade berjudul Berita Kepada Kawan dalam closing statementnya

Tema debat keempat ini terkait dengan pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Kata Mahfud, pedang hukum negara Indonesia masih tumpul, jika saja tidak tumpul program pembangunan tentu akan bisa berjalan dengan baik. “Kita bisa tabrak habis-habisan,” ujarnya.

Mahfud juga menyampaikan permintaan maaf kepada ibu dan anak cucu yang telah ikut terlibat tanpa bisa berbuat apa-apa ketika terjadi perusakan alam.

“Telah terjadi kerusakan di daratan dan di lautan, dan terkait ini saya teringat lagu Ebiet G Ade,” ujar Mahfud. Ia pun sempat membacakan penggalan liriknya.

Ada apa sebenarnya dalam lirik lagu ini, hingga Mahfud tertarik mengutipnya? Berikut bait demi bait lirik lagu Ebiet G Ade berjudul Berita Kepada Kawan, secara lengkap.

Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan

Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan

Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari

Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang

Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan

Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan

Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari

Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang

Setelah mengutip penggalan lagu Ebiet, Mahfud juga berjanji jika ia dan Ganjar menang nanti, akan kembalikan secara bertahap hak rakyat. “Kita akan tagih dunia internasional untuk membayar hutang-hutang yang telah merusak pembangunan,” tegasnya lagi.

Dalam kesempatan ini, kata Mahfud, sebagai santri NU, juga mengutip dalil Gusdur yang berbunyi “Tugas pemerintah terhadap rakyat adalah kesejahteraannya. Selesai” pungkas Mahfud disambut riuh tepuk tangan para pendukungnya. (*)

 

Kategori :