JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Dalam debat calon wakil presiden (cawapres) keempat yang digelar KPU RI pada Minggu (21/1/2024), Cawapres paslon nomor 1, Mahfud MD mengutip lagu Ebiet G Ade berjudul Berita Kepada Kawan dalam closing statementnya
Tema debat keempat ini terkait dengan pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Kata Mahfud, pedang hukum negara Indonesia masih tumpul, jika saja tidak tumpul program pembangunan tentu akan bisa berjalan dengan baik. “Kita bisa tabrak habis-habisan,” ujarnya.
Mahfud juga menyampaikan permintaan maaf kepada ibu dan anak cucu yang telah ikut terlibat tanpa bisa berbuat apa-apa ketika terjadi perusakan alam.
“Telah terjadi kerusakan di daratan dan di lautan, dan terkait ini saya teringat lagu Ebiet G Ade,” ujar Mahfud. Ia pun sempat membacakan penggalan liriknya.
Ada apa sebenarnya dalam lirik lagu ini, hingga Mahfud tertarik mengutipnya? Berikut bait demi bait lirik lagu Ebiet G Ade berjudul Berita Kepada Kawan, secara lengkap.
Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan
Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan
Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari
Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit
Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang
Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan
Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan
Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari
Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit
Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang
Setelah mengutip penggalan lagu Ebiet, Mahfud juga berjanji jika ia dan Ganjar menang nanti, akan kembalikan secara bertahap hak rakyat. “Kita akan tagih dunia internasional untuk membayar hutang-hutang yang telah merusak pembangunan,” tegasnya lagi.
Dalam kesempatan ini, kata Mahfud, sebagai santri NU, juga mengutip dalil Gusdur yang berbunyi “Tugas pemerintah terhadap rakyat adalah kesejahteraannya. Selesai” pungkas Mahfud disambut riuh tepuk tangan para pendukungnya. (*)