“Ada crossing yang akan dilalui oleh jalan khusus batu bara ini diantaranya 2 underpas di jalan nasional, 3 underpass di jalan status provinsi dan jalan kabupaten dan 3 underpass jalan desa dan 1 underpass jalan perusahaan,” katanya.
Namun demikian untuk saat ini progres land clearing yang sudah dilaksanakan dari total panjang keseluruhan baru mencapai 27 km atau 25 persen.
Sementara lintasan jalan khusus ini juga akan menyeberangi sungai. Pihaknya membangun dua jembatan yang berada di Sungai Talisah dan Sungai Sekamis di Sarolangun dengan lebar 25 meter.
Ibnu menuturkan rencana konstruksi jalan yang dibangun mayoritas pengerasan kelas A. Untuk meminimalisir dampak debu dari aktivitas jalan itu pihaknya secara berkala akan melakukan penyiramanan untuk meminamalisir dampak tersebut.
"Ada beberapa titik spot khususnya di daerah pemukiman penduduk, ini rencananya akan di aspal agar dapat meminimalisir debu dari lalu lintas transportasi batu bara,” ucapnya.
Selain PT. SAS, ada pekerjaan jalan khusus yang ditanggung oleh 2 investor lainnya.
Yakni PT Putra Bulian Propertindo yang mengerjakan rute di wilayah Desa Kilangan Kecamatan Bajubang-Mestong-Sungai Gelam-Kumpeh Ulu dan Taman Rajo. Pembangunan ruas jalan khusus ini dilakukan peletakan batu pertama pada 1 September 2022 lalu.
Dan terakhir, PT Inti Tirta yang mengerjakan ruas jalan dimulai Kecamatan Mandiangin - Batin XXIV - Muara Bulian-Maro Sebo Ilir. (*)