JAMBIEKSPRES.CO.ID- Pada debat calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, calon nomor urut 2, menunjukkan keberaniannya dengan menggunakan pertanyaan berbasis istilah asing kepada lawan debatnya.
Pertanyaan tersebut dilontarkan kepada calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, terkait konsep Carbon Capture and Storage (CCS).
Gibran meminta Mahfud untuk menjelaskan secara konkret bagaimana regulasi CCS dapat dibuat. Meskipun Mahfud menyebut langkah awalnya adalah membuat naskah akademik dan menekankan pentingnya sistem pengawasan keuangan, Gibran merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, menyatakan bahwa pertanyaannya belum terjawab dengan memadai.
"Pertanyaan saya belum dijawab apa regulasinya carbon capture storage. Tolong dijawab sesuai pertanyaan. Enggak perlu ngambang ke mana-mana," ungkap Gibran dalam debat cawapres di JCC Senayan, Jakarta.
CCS sendiri merupakan teknologi mitigasi pemanasan global yang berfokus pada pengurangan emisi CO2 ke atmosfer dengan langkah-langkah seperti pemisahan dan penangkapan CO2 dari sumber emisi gas buang, pengangkutan CO2 tertangkap ke tempat penyimpanan, dan penyimpanan ke tempat yang aman.
Gibran tidak hanya menyoroti Mahfud MD, tetapi juga mengajukan pertanyaan kepada calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, terkait cara meningkatkan peringkat Indonesia di State of the Global Islamic Economy (SGIE).
Namun, Cak Imin mengaku tidak memahami apa itu SGIE. Gaya penggunaan istilah asing oleh Gibran dalam debat ini mendapat perhatian luas, termasuk dari tim lawan. Meskipun beberapa pihak merespons dengan kebingungan, Gibran memberikan nuansa berbeda dalam arena debat cawapres. (*)