AGAM, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Gunung Marapi, nama ini benar-benar menguras emosi dalam beberapa waktu terakhir.
Sore Minggu 3 Desember 2023, gunung yang terkenal selalu ramai dikunjungi pendaki ini tiba-tiba erupsi.
Erupsi sebenarnya adalah hak semua gunung api, apalagi Marapi adalah gunung api paling aktif di Sumatera. Januari 2023 kemarin saja, gunung ini mengalami erupsi sebanyak 127 kali.
Namun apa yang terjadi di awal Desember ini, benar-benar menyentakkan banyak orang. Erupsi yang terjadi telah menjebak 75 pendaki di atasnya, semakin menyisakan duka karena 23 pendaki meninggal dunia.
Situasi ini, membuat banyak pendaki yang pernah menginjakkan kaki ke sana, langsung memutar kembali memori mereka saat mendaki Gunung Marapi.
Memulai Pendakian dari Pos BKSDA
Memulai pendakian ke Gunung Marapi dari Batu Palano, bisa kita mulai perjalanan dengan transportasi umum dari Pasar koto Baru Kota Bukittinggi.
Lalu melanjutkan perjalanan ke Pos BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) yang berada di ketinggian 1480 m.
Sangat indah di sini, tujuan kita memang hendak ke Gunung Marapi, tapi dari pos ini kita sudah bisa dapat bonus, melihat Gunung Tandikek dan Gunung Singgalang sekaligus.
Di Pos kita melakukan registrasi, mengisi form yang disiapkan petugas dan juga membayar retribusi sesuai ketentuan yang berlaku.
Registrasi Pos BKSDA-Tangkap Layar Youtube Rikas Harsa-
Sama seperti pos pendakian umum lainnya, di Pos ini kita juga diminta kartu identitas diri, izin orang tua bagi yang mendaki di bawah umur serta diminta melengkapi semua kelengkapan sesuai standar pendakian naik gunung.
Sekitar pos juga ada warung kopi, jika ingin mengisi dulu energi dengan cemilan dan kopi, di sini ada warga yang membuka warung dan berjualan.
Mulai Masuk Pintu Rimba
Mulai masuk pintu rimba, itu artinya kita akan memulai pendakian di jalur yang mulai menantang.
Namun naik Gunung Marapi sangatlah nyaman, itu sebabnya, gunung ini sangat digemari oleh banyak kalangan, baik bagi pendaki profesional maupun pemula, semua akan suka Marapi.
Terdapat pula beberapa warung di sepanjang jalur ini, jika ingin berisitirahat melepas lelah, di beberapa titik, kita akan bertemu warung yang dibuka penduduk setempat.
Mulai dari ketinggian 1700san, kita sudah bisa mulai menemukan warung.
Pintu Rimba Gunung Marapi-Tangkap Layar Youtube Rikas Harsa-
Namun jangan salah, meski jalur di sekitar ini lebar dan tidak terlalu terjal, namun harus tetap berhati-hati, di alam, kita tetap harus rendah hati, tak boleh menganggap perjalanan awal ini mudah. Ini adalah perjalanan alam, yang kita hadapi juga adalah alam.
jika naik tanpa ada Latihan fisik. Namanya naik gunung, tak bisa tanpa persiapan fisik yang mumpuni.
Dijejeri Asmaul Husna dan Pintu Angin
Mendaki Gunung Marapi, kita juga akan menemukan plang-plang asmaul husna. Terdapat 99 plang hingga ke atas.
Plang ini juga sering dijadikan patokan oleh pendaki, berapa jauh lagi mereka akan mencapai puncak.
Jika telah melewati ketinggian 1.700 mdpl, jalur pendakian akan semakin sulit dan akan semakin terjal.
Melanjutkan perjalanan, nanti kita akan menempuh sebuah titik yang bernama Pintu Angin. Pintu Angin berada di ketinggian 2.400 mdpl.
Dari pintu rimba menunju ke titik ini menghabiskan waktu sekitar 3 jam untuk pendaki profesional, atau sekitar 4-5 jam untuk pendaki pemula.
Camp di Cadas dan Kisah Kelam di Balik Tugu Abel
Setelah berjalan dari Pintu Angin sekitar 15 hingga 30 menit, kita akan mulai bertemu dengan area penuh cadas di kawasan batu cadas pada ketinggian 2452 mdpl.
Biasanya, di sekitar area sini lah pendaki banyak mendirikan tenda, berisitirahat semalam, sebelum besok melanjutkan perjalanan naik ke puncak.
View di sini juga sangat indah, kita bisa melihat ketinggian Gunung Tandikek dan Gunung Singgalang dari ketinggian Gunung Marapi. Sangat luar biasa cantiknya.
Setelah berisitirahat semalaman, kita bisa melanjutkan perjalanan ke Puncak Merpati Merapi dengan perjalanan sekitar 1 jam bagi kalangan pendaki profesional.
Camp di Cadas Marapi-Tangkap Layar Youtube Rikas Harsa-
Namun sebelum sampai ke puncak, separuh perjalanan, pada ketinggian 2683 mdpl kita akan melewati dulu Tugu Abel Tasman.
Ada kisah kelam sebenarnya di balik Tugu Abel Tasman ini, Abel Tasman adalah nama seorang pendaki yang naik ke Gunung Marapi bersama sekelompok pendaki lainnya pada 5 Juli 1992.
Hari itu, pagi hari, cuaca sangat cerah. Tak ada yang mengira, di hari yang cerah itu tiba-tiba Gunung Marapi menjadi kelam.
Bunyi gemuruh, disusul dengan langit yang kelam lalu terdengar bunyi dentuman, membuat kawah Gunung Marapi memuntahkan batu-batu panas.
Batu beterbangan ke udara hingga akhirnya juga menggelinding ke arah posisi Abel berada. Alumni SMAN 6 Padang itu pun kemudian tewas di tempat.
Jenazah abel kemudian dievakuasi tim SAR sehari setelah kejadian. Mengenang kepergian Abel, dua tahun kemudian dibangun Tugu Abel.
Lapangan Seluas Lapangan sepak Bola Menuju Puncak
Jika ingin melihat hamparan tanah lapang yang luas, mungkin bisa lebih luas dari lapangan sepak bola, maka Gunung Marapi adalah tempatnya.
Hamparan itu bukan bentangan rumput hijau, namun tanah luas berwarna hitam yang terdiri dari butiran batu dan abu vulkanik yang berasal dari dalam kawah Gunung Marapi, sangat eksotik.
-Tangkap Layar Youtube Rikas Harsa-
Marapi yang terkenal sebagai jalur menyenangkan, benar-benar banyak memberikan pemandangan menyenangkan, dari Pintu Rimba hingga ke puncaknya.
Berjalan sekitar 1-2 jaman dari kawasan cadas, akhirnya sampai juga kita ke Puncak Merpati Marapi.
Jangan pingsan, ini benar-benar pemandangan yang sangat indah, Merasa kita sungguh tak punya arti apa-apa, di banding kebesaran ciptaan Nya.
Dari puncak Gunung Marapi kita Bisa memandang sekaligus banyak hal, terlihat Danau Singakarak, Kota Bukittinggi, Padang Panjang, bahkan juga tampak jelas Gunung Singalang dan juga Gunung Tandikek.
Puncak Gunung Marapi-Tangkap Layar Youtube Rikas Harsa-
Dengan hasil akhir seperti ini, nikmat mana lagi yang akan kita dustai. Tak salah jika banyak yang bilang, jika sudah naik ke Gunung Marapi, pasti ingin secepatnya kembali, semoga bisa disegerakan lagi. (***)
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pendaki Gunung Kerinci Dilarang ke Puncak, Dibatasi di Shelter II
Artikel ini ditulis jurnalis Jambi Ekspres berdasarkan perjalanan Youtuber Rikas Harsa ke Gunung Marapi yang ditayangkan di akun youtube @rikasharsaofficial tahun 2022. Kondisi di lapangan saat ini bisa saja terjadi perubahan.