JAKARTA, JAMBIEKSPRES,CO.ID- Program BBM Satu Harga adalah kebijakan yang bertujuan untuk menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sama di seluruh wilayah, sehingga harga BBM menjadi seragam di seluruh negeri.
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi disparitas harga BBM antardaerah dan mendukung kesetaraan ekonomi di berbagai wilayah karena menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif keadilan energi itu sangat besar manfaatnya.
"Keadilan energi ini sangat besar manfaatnya, dan kita tidak akan berhenti di 2024 atau target yang sudah ada, namun Pemerintah bersama seluruh instansi terkait akan mencari wilayah yang memerlukan BBM terjangkau. Ini adalah upaya Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat dan meminta Pertamina (badan usaha) dengan meng-cover atau menanggung biaya pendistribusiannya," ujar Arifin sesaat sebelum meresmikan 26 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga di Papua dan Maluku di Sorong Papua Barat Daya, Jumat (24/11)
Program BBM Satu Harga, sambung Arifin, merupakan kebijakan penyeragaman harga resmi bahan bakar minyak atau BBM di daerah-daerah daerah 3T (tertinggal terdepan dan terluar) di wilayah Indonesia. Dengan menerapkan BBM Satu Harga juga pemerintah berupaya memberikan kemudahan masyarakat mengakses energi dengan harga yang sama.
"Masyarakat juga tidak pertama tidak sulit mendapatkan BBM ya kemudian juga bisa mengurangi potensi-potensi kebocoran ya karena kalau yang bocor biasanya harganya mahal jadi dengan mudahnya masyarakat mendapatkan BBM yang sesuai dengan harga standar," ujar Arifin.
Program BBM Satu Harga sebagai wujud hadirnya negara di wilayah 3T telah dilaksanakan sejak tahun 2017 atau telah berjalan 6 tahun.
Program yang diawasi langsung BPH Migas ini secara kumulatif telah terbangun sebanyak 503 Penyalur dengan total BBM yang sudah disalurkan sebanyak 1,2 juta kiloliter sebagaimana disampaikan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan.
"Sejak Program BBM Satu Harga dimulai tahun 2017 telah terbangun 503 lembaga penyalur satu, secara volume dapat kami sampaikan bahwa sejak tahun 2017 kita telah menyalurkan sebesar 1,2 juta Kol dan di tahun 2023 sendiri hingga bulan Oktober kemarin itu kita sudah menyalurkan 449 atau hampir 450.000 KL kepada SPBU BBM Satu Harga yang telah selesai dibangun di tahun 2023,"ujar Riva di acara yang sama.
Riva mengungkapkan, karena lokasi penyalur BBM Satu Harga umumnya di daerah 3T maka dalam penyalurannya multimoda, darat laut dan udara untuk mencapai lokasi penyalur yang dituju, untuk itu Pertamina Patra Niaga meminta pihak terkait untuk membatu agar penyalurannya dapat berjalan lancar.
"Pendistribusian BBM ke lokasi penyalur BBM Satu Harga yang akan didistribusikan dilakukan melalui lembaga penyalur di daerah 3T ini memang disalurkan melalui multimoda tidak hanya jalan darat tapi juga melalui laut dan bahkan udara, jadi di kesempatan baik ini kami juga Dari Pertamina mungkin menyampaikan kepada pihak-pihak terkait untuk bisa bekerja sama di dalam mengupayakan untuk mengefisiensikan dengan menyiapkan jalan-jalan ataupun jeti sehingga proses dari penyaluran bisa berjalan lebih lancar dan juga lebih cepat," pungkas Riva. (*)