Terdapat beberapa komoditi yang sebenarnya berkontribusi besar. Maka pemilihan komoditi hasil hutan bukan kayu sangat penting, mana komoditi yang benar-benar kompetitif dipasaran, yang harganya bagus dan hilirisasi bisa didorong.
“Pilihan komoditi penting, yang kedua adalah temuan bahwa program pemberdayaan kehutanan selalau berbentuk kelompok tani (poktan, red) yang banyak sekali program kehutanan habis proyek habis keompok karena ada instensif disitu, tapi dengan adanya pengolahan poktan berbasis teknik secara individual, insya Allah hasil hutan bukan kayu dapat berkembang dengan baik, harapannya Jambi yang memiliki 2,1 juta hektar kawasan hutan sesungguhnya ladang daripada potensi sumber daya hasil hutan,” tandasnya. (*)