JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Upaya untuk meningkatkan minat berkunjung ke museum terus dilakukan oleh Museum Siginjei, salah satunya adalah melalui kegiatan dialog budaya bersama para guru SLTP se-kota Jambi yang berlangsung pada Selasa (24/10/2023).
Diharapkan dengan adanya dialog budaya di Museum Siginjei tersebut, terjadi peningkatan kreativitas untuk menjadikan museum sebagai tempat yang menarik untuk dikunjungi, terutama dalam hal kepentingan edukasi pembelajaran.
Acara dialog budaya museum menghadirkan tiga tokoh ahli yang telah lama berkecimpung di bidang permuseuman. Narasumber pertama yang dihadirkan adalah Plt. Kasi Bimbingan dan Publikasi Museum Siginjei, Krisviorini, S.Pd, pemateri kedua yaitu Pamong Budaya Madya di Museum Siginjei, Drs. Mhd. Erman dan yang pemateri terakhir yaitu Herlin Pusfita HN, SEI. Sedangkan peserta yaitu guru setingkat SLTP se-Kota Jambi sebanyak 50 orang.
Pamong Budaya Madya di Museum Siginjei, Drs. Mhd. Erman saat menyampaikan materinya mengatakan, bagi para guru SLTP dapat manfaatkanlah museum sebagai sumber sarana pendidikan. Apabila ada mata pelajaran yang berkaitan dengan koleksi museum, bisa datang langsung ke museum untuk melihat sebagai bukti langsung keberadaan benda sejarah.
“Saat ini memang diperlukan ide-ide kreatif dan modern untuk lebih mengembangkan museum, termasuk menggandeng pihak sekolah untuk berkunjung ke museum,” sebutnya.
Melalui kegiatan dialog budaya di Museum Siginjei, para guru dapat mengetahui banyak ragam budaya yang bisa dipelajari di Provinsi Jambi, sehingga melalui kegiatan seperti ini bisa lebih digali lagi. Bahkan bisa juga budaya yang ada di Jambi diintegrasikan dengan kegiatan yang ada di sekolah, seperti muatan lokal, sehingga anak dididik bisa lebih mengetahui tentang kebudayaan Jambi.
Sementara itu, Plt. Kasi Bimbingan dan Publikasi Museum Siginjei, Krisviorini, S.Pd menambahkan, tugas museum menjadi berat ketika dihadapkan pada persepsi masyarakat yang menganggap museum masih sebagai gudang penyimpanan barang masa lalu. Oleh karena itu, sosialisasi tentang museum harus terus dilakukan, terutama kepada generasi muda.
“Semoga kedepannya museum dapat menjadi inspirasi, memberikan ilmu, serta menunjukkan jati diri suatu bangsa di mata dunia,” imbuhnya. (kar)