Namun para guru dan tenaga administrasi sekolah tetap diwajibkan hadir di sekolah untuk melakukan evaluasi pembelajaran.
Menurut catatan Tim satgas Karhutla sebanyak 156 kali helikopter patroli mengudara di langit Jambi.
Jumlah itu hitungan dari 15 Juni sampai 2 Oktober 2023 atau 110 hari.
Helikopter bantuan BNPB dan swasta itu mengudara untuk memonitoring titik panas dalam penanganan karhutla.
Masing-masing jenis helikopter dengan tipe EC 130 B4 sebanyak 65 kali sortie, AS35 F1 sebanyak 80 kali sortie dan Cessna C208B sebanyak 11 kali sortie.
Tim komunikasi satgas Karhutla yang juga Kepala Diskominfo Provinsi Jambi Ariansyah mengatakan BNPB akan melakukan aktivitas Tekonologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Provinsi Jambi.
“TMC dari BNPB sebanyak dua titik, pertama di wilayah barat dan wilayah timur Jambi,” katanya dalam keterangan yang diterima pada Rabu (4/10).
Lanjut Ariansyah, diprediksikan mulai besok akan ada hujan buatan seandainya TMC yang dilakukan Tim berhasil.
Sedangkan, luasan lahan terbakar di wilayah Provinsi Jambi pada puncak musim kemarau ini mencapai 1.025 hektare sampai Selasa (3/10).
Di mana penambahan yang cukup drastis baru-baru ini mencapai 107 hektare.
Rinciannya, Satgas Karhutla mencatat penambahan luasan lahan terbakar itu terdapat di Desa Peninjauan Kecamatan Maro Sebo Ulu Kabupaten Batanghari seluas 100 hektare.
Desa Muntialo Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat seluas 0,4 hektare. Desa Bungku Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari seluas 2 hektare, Desa Lubuk Kepayang Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun 0,5 hektare.
Selanjutnya, Kelurahan Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin seluas 0,02 hektare, Desa Balai Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir Kabupaten Tebo seluas 4 hektare dan Desa Lubuk Kepayang Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun seluas 1 hektare
Ia mengatakan luasan lahan terbakar ini diimpun dari laporan Sub Satgas Darat berdasarkan pengamatan perkiraan luas secara fisik.
Ariansyah menuturkan jika dibandingkan bencana karhutla pada 2019 dan 2015 pada tahun ini mitigasi dan pelaksanaan tugas Satgas Karhutla Jambi sudah sangat baik, mampu mereduksi dan mencegah timbulnya bencana karhutla.
“Munculnya asap dari wilayah Jambi sangat terkendali dan tidak menimbulkan bencana. Adanya kabut asap di wilayah udara Jambi, lebih disebabkan karena adanya pergerakan asap Karhutla dari wilayah lain, khususnya dari Sumsel, mengingat gerakan angin berasal dari selatan menuju utara,” pungkasnya. (aba/mg3)