JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pemerintah Kota Jambi terus melakukan upaya serius dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Jambi. Tidak hanya itu, ketersediaan pemenuhan pangan sebagai bagian penting dalam upaya pengendalian inflasi juga tidak luput dari rencana strategis Pemerintah Kota Jambi.
Bertempat di lahan padi sawah Kelompok Tani Tunas Harapan Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, pada Rabu pagi (30/8/2023), dilaksanakan panen perdana padi sawah. Panen perdana tersebut dilakukan secara langsung oleh Wali Kota Jambi Syarif Fasha, bersama jajaran Forkompimda Kota Jambi.
Selain melaksanakan panen perdana, pada rangkaian kegiatan tersebut turut diserahkan secara simbolis bantuan peralatan sarana produksi pertanian bagi kelompok tani dan masyarakat, seperti hand tractor, cultivator, rak hidroponik, bibit bersertifikat, perahu nelayan, tanaman cabai dalam polybag, sertifikat kelayakan pengolahan hasil perikanan dari KKP, obat-obat usaha budi daya perikanan, surat keterangan kesehatan produk hewan, serta hadiah pemenang lomba kelompok wanita tani.
"Panen perdana padi sawah Kota Jambi tahun 2023 merupakan rangkaian kegiatan sejenis yang telah dilaksanakan sebelumnya, yaitu panen serentak Gerakan Payo Menanam Cabai Kota Jambi, yang juga dilakukan dalam rangka upaya penanganan inflasi di Kota Jambi," terang Fasha dalam sambutannya.
Gerakan Payo Menanam Cabai Kota Jambi dan Panen Padi Sawah, ungkap Fasha, merupakan 1 dari 12 langkah kongkrit yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Jambi sebagai upaya penanganan dan menjaga laju inflasi di Kota Jambi.
12 langkah kongkrit tersebut diantaranya meliputi, sidak secara kontinu di berbagai pasar, ritel, dan pergudangan; bantuan sosial dan program pengentasan miskin ekstrem; bantuan berusaha bagi pelaku UMKM; subsidi BBM bagi angkutan umum; operasi rutin pasar bersama Bulog Jambi; gerakan "Payo Menanam Cabai" dan bawang; peningkatan kapasitas lahan untuk pangan; panen cabai yang akan dilaksanakan pada April 2023; optimalisasi tugas dan fungsi Satgas Pangan Kota Jambi; perluasan kerjasama dengan daerah penghasil komoditas pangan; bantuan transportasi angkutan komoditas pangan; serta upaya publikasi, sosialisasi, dan edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat terkait inflasi. Semua upaya ini dilakukan untuk menstabilkan laju inflasi di Kota Jambi. Terutama menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, stabilitas inflasi menjadi perhatian utama jajaran Pemkot Jambi.
"12 langkah kongkrit upaya pengendalian inflasi di Kota Jambi telah dimantapkan sebagai panduan kebijakan, agar inflasi Kota Jambi terkendali dengan baik dan tentunya tidak memberi dampak yang buruk bagi perekonomian masyarakat Kota Jambi. Semua bekerja keras, bahu membahu mencari solusi untuk menurunkan angka inflasi di Kota Jambi selama ini," beber Wali Kota Jambi itu.
Fasha juga berharap terjadi perubahan mindset ditengah masyarakat, untuk mulai melek terhadap kondisi inflasi. Salah satunya adalah dengan cermat dalam mengorganisasikan pengeluaran konsumsi rumah tangga dan mulai menggalakkan "urban farming" sebagai langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat dimulai dari rumah.
"Masyarakat harus mulai merubah mindset dan melek terhadap inflasi. Inflasi dapat dikendalikan, didorong dan dimulai dari masyarakat. Gerakan Payo Menanam dimulai dari rumah atau yang kita kenal dengan urban farming adalah salah satu contoh praktis yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam upaya mengendalikan inflasi," pungkasnya.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Evridal Asri, jelaskan bahwa sebagian lahan produksi pertanian di Kota Jambi hampir setiap tahunnya mengalami alih fungsi, menjadi pemukiman, komersial dan sebagainya. Oleh karena itu, selain teknologi tepat guna, upaya lainnya adalah penggunaan benih unggul bermutu yang sangat berpengaruh signifikan terhadap kenaikan produksi tanaman.
"Kota Jambi memiliki lahan yang terbatas untuk pelaksanaan usaha budidaya tanaman komoditi pangan, sehingga perlu adanya terobosan dan inovasi teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan penggunaan teknologi yang spesifik. Diharapkan upaya tersebut bisa mengatasi permasalahan ketersediaan lahan yang terbatas di kota Jambi," jelas Mantan Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Jambi itu.
Kelompok Tani Tunas Harapan jelasnya, memiliki lahan seluas 70 ha, dan untuk komoditi padi untuk tahun ini, menggunakan benih unggul bermutu, bersertifikat sebanyak 12.500 kg dengan jenis varietas Inpari 32.
"Kelompok tani Tunas Harapan Kelurahan Penyengat Rendah dapat dijadikan contoh bahwa petani Kota Jambi juga mampu menghasilkan produk pertanian pangan yang dapat menyumbang penyediaan pangan bagi masyarakat Kota Jambi. Kepada kelompok tani lain juga diharapkan bisa tetap eksis, mengupayakan usaha pertanian dan tetap optimis menghadapi tantangan di masa depan," puungkasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa inflasi pangan memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, oleh karenanya pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat Kota Jambi. Gerakan Payo Menanam dan Panen Perdana Padi Sawah Kota Jambi, merupakan rangkaian dari program kegiatan Pemerintah Kota Jambi dalam upaya menjaga ketersediaan dan pemenuhan pangan bagi masyarakat dalam upaya pengendalian inflasi.
Gerakan ini diharapan menjadi pemicu bagi semua petani Kota Jambi dan masyarakat, agar optimal memanfaatkan lahan pertanian, lahan kosong, ataupun lahan pekarangan rumah, untuk dimanfaatkan untuk ditanam, terutama tanaman komoditas penyumbang inflasi, seperti cabe merah, bawang merah, budidaya ikan, dan tanaman pangan holtikultura lainnya, termasuk tanaman padi