PALEMBANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Kementerian PUPR saat ini sedang memperbaiki Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 30 km.
Tidak pakai duit APBN yang dikelola pemerintahan Jokowi, program preservasi Jalintim ini dibiayai pakai duit ‘baru’ melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Skema pembiayaan alternatif ini diklaim kementerian PUPR merupakan terobosan baru dalam penyelenggaraan jalan nasional non-tol.
Mengutip dari situs resmi kementerian keuangan, Keterbatasan APBN dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur membuat pemerintah dituntut untuk menggunakan beberapa alternatif pendanaan, salah satunya mengunakan skema kerjasama pembangunan yang melibatkan pihak swasta melalui KPBU.
Proyek KPBU Jalintim Sumatera dan Jembatan di ruas Palembang-Betung ini di bawah tanggung jawab BBPJN Sumsel Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana yaitu PT Jalintim Adhi-Abipraya.
Kegiatan ini memiliki masa konsesi 15 tahun yang terdiri dari 3 tahun masa konstruksi dari 2020 hingga Agustus 2023 dan 12 tahun masa layanan dengan biaya investasi sebesar Rp982,4 miliar.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam agenda kerjanya ke Palembang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) juga meninjau langsung progres preservasi Jalintim ini.
Basuki mengecek sejumlah pekerjaan trotoar dan badan jalan di ruas Jalan Letjen H. Alamsyah Ratu Perwiranegara (3,15 km) dan Jalan Mayjen Yusuf Singadekane (5,2 km).
"Perhatikan betul kualitas jalan yang dibangun, harus kuat, tahan lama. Untuk trotoar jalan harus dikerjakan secara rapi. Bagian yang belum rapi agar diperbaiki," kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki mengatakan selain jalan tol, jalan nasional juga berperan penting sebagai jalur logistik.
"Jalan Lintas Timur merupakan jalur padat yang menghubungkan Kota Palembang arah Betung - Jambi sepanjang 30 km.
Jalur ini diperbaiki dan ditata lagi dengan tujuan untuk meningkatkan kelancaran dan keselamatan, jadi kualitasnya harus bagus di seluruh bagian ruas jalan," ujarnya.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian juga berpesan kepada kontraktor dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel untuk mengecek kekuatan beton pada badan jalan di seluruh ruas yang diperbaiki.
"Sebab ruas ini banyak dilalui kendaraan dengan tonase yang berat seperti truk logistik, dibutuhkan kualitas jalan beton yang kuat," ujarnya.
Adapun lingkup utama proyek KPBU ini adalah melaksanakan preservasi Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera sepanjang 30 km meliputi ruas Jalan Srijaya Raya (6,30 km), Jalan Mayjen Yusuf Singadekane (5,2 km), Jalan Letjen H. alamsyah Ratu Perwiranegara (3,15 km), Jalan Soekarno - Hatta (8,3 km), Jalan Akses Terminal Alang-alang Lebar (4 km), dan Jalan Sultan mahmud Badarudin II (2,9 km).