‘‘Jadi pembangunan jalan tol tak ada kendala lagi,’‘ kata Azrin (10/8)
Dijelaskan Azrin, untuk masalah makam total terdapat 8 makam yang dipindahkan ke lokasi baru yang tak jauh dari kawasan tersebut. Dimana lahan itu sebelumnya terdata lima makam namun ada 3 makam lainnya yang terdata dan ikut dipindahkan.
‘‘Jadi ada kontribusi untuk penggantian makam. Pihak Hutama Karya yang menanggulangi terlebih dahulu,’‘ katanya.
Azrin menyebut, lokasi makam awalnya seluas 20 tumbuk dan yang terpakai lahan tol hanya 12 tumbuk. Sehingga terdapat sisa 8 tumbuk tanah. ‘‘Adapun lahan baru (ganti lahan) seluas 12 tumbuk dibeli berdekatan dengan lahan 8 tumbuk sisa tak terkena jalan tol. Dan juga disekitarnya ada lahan wakaf 4 tumbuk. Sehingga lahan makam baru jadi 24 tumbuk,’‘ terangnya.
Sementara untuk lahan lainnya yang terkena seperti mushala, kata Azrin Ahli waris juga meminta dipindahkan.
‘‘Tadi pagi sudah dipindahkan dan sudah ada lahan dari permintaan Ahli waris,’‘ sebutnya.
Sedangkan untuk lahan tol yang saat ini berdiri madrasah, ada rekonstruksi terbaru. Sehingga lahan sekolah milik Kemenag itu tidak terkena imbas tol. Akan tetapi kata Dia, untuk jangka panjang fasum tetap dipindahkan.
‘‘Lahan madrasah tak jadi dipakai dan berarti tak diganti dan dipindahkan. Namun karena terlalu dekat dengan tol takut berisik tahap berikutnya akan dianggarkan dan dipindahkan tergantung Pemprov bersama kemenag lagi memikirkan pemindahan,’‘ jelasnya. (aba)