Pertamina Energizing Your Action: Perubahan Iklim Semakin Mendesak, Aksi Nyata Bukan Pilihan

Senin 19-06-2023,07:59 WIB
Editor : Setya Novanto

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Acara 'Pertamina Energizing Your Action' menyoroti upaya PT Pertamina (Persero) mempercepat transisi energi dan pengembangan energi baru dan terbarukan (NRE) untuk mendukung penurunan emisi di Indonesia. Kegiatan Pertamina ini menjadi salah satu upaya Perseroan dalam kampanye kepedulian iklim bagi masyarakat, sehingga memunculkan kesadaran dan kepedulian seluruh pihak akan aksi nyata melindungi bumi.  

Salah satu talkshow yang diadakan pada acara ini bertajuk “Climate Change: The Clock is Ticking”, di mana Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia Dannif Danusaputro, bersama dengan content creator Raditya Dika, serta pendiri FoodCycle Indonesia Herman Andryanto menekankan bahwa ancaman perubahan iklim semakin mendesak dan dibutuhkan aksi nyata semua pihak sedini mungkin.

Dannif berbagi pandangannya mengenai bagaimana pihaknya, yang merupakan Subholding Pertamina New and RenewableEnergy (PNRE),  tengah mempercepat transisi energi dan pengembangan energi baru dan terbarukan melalui pengembangan green hydrogen, solar power, EV Ecosystem, gasifikasi, biomassa, green refinery, bioenergy, dan circularcarbon economy. Aksi nyata Pertamina membuat rencana  menjadi semakin mudah untuk diwujudkan. 

“Pertamina selaku perusahaan migas menyadari bahwa kepedulian korporasi dalam menjaga lingkungan sangat penting. Sejalan dengan bertumbuhnya kebutuhan energi, Pertamina juga berusaha mereduksi emisi. Kami sangat peduli bagaimana dapat terus berproduksi, tapi juga bisa mempertahankan kelestarian bumi,” jelas Dannif.

Pada kesempatan yang sama, Raditya Dika berpendapat bahwa menjaga lingkungan harus dimulai dari diri sendiri, dan dimulai dari hal-hal kecil di lingkungan sendiri. “Kalau saya pelan-pelan di rumah sudah ada solar panel. Yang kita beli benar-benar yang penting, jadi tidak ada limbah (waste),” kata Raditya.

Berfokus pada darurat sampah makanan, Herman Andryanto, sebagai pendiri FoodCycle Indonesia menjelaskan bahwa sampah makanan berkontribusi pada terjadinya perubahan iklim. “Sampah makanan yang terbuang itu kontribusi 6-8 persen ke green house emission. Mudah-mudahan teman-teman bisa mulai berpikir karena begitu kita membuang makanan itu dampaknya ke climate change terasa,” tutup Herman.

Dalam kegiatan Pertamina Energizing Your Action ini, para pengunjung tampak antusias mengikuti talkshows dan berbagai workshop ramah lingkungan, edukasi kendaraan listrik, serta pengembangan energi baru terbarukan. 

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan,  kegiatan Pertamina Energizing Your Actionbertujuan memberi edukasi bagi generasi muda dan masyarakat umum mengenai tantangan perubahan iklim.

"Kami ingin berdiskusi bersama generasi muda, berbagi ide dan pandangan mengenai aksi nyata apa yang bisa kita lakukan, demi masa depan bumi," jelas Fadjar. 

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG's). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini  bisnis dan operasi Pertamina. (*)

Tags : #pertamina
Kategori :