1.Bioetanol merupakan zat kimia yang memiliki banyak kegunaan, misalnya : Sebagai bahan kosmetik, sebagai bahan bakar, sebagai pelarut, sebagai bahan minuman keras
2. Penggunaan bioetanol mengurangi emisi gas CO (ramah lingkungan) secara signifikan, Bioetanol bisa dipakai langsung sebagai BBN atau dicampurkan ke dalam premium sebagai aditif dengan perbandingan tertentu (Gasohol atau Gasolin alcohol), jika dicampurkan ke bensin maka bioetanol bisa meningkatkan angka oktan secara signifikan.
3. Campuran 10% bioetanol ke dalam bensin akan menaikkan angka oktan premium menjadi setara dengan pertamax (angka oktan 91),
4. Production cost bioetanol relatif rendah oleh karena itu bioetanol dapat dibuat oleh siapa saja termasuk UMKM dan home industry.
5. Teknologi pembuatan bioetanol tergolong low technology sehingga masyarakat awam dengan pendidikan terbatas dapat membuat bioetanol sendiri
6. Sumber bioetanol, seperti singkong, tebu, buah-buahan dan jagung mudah dibudidayakan.
Uji Coba 500 Km/Hari
Sebelum diluncurkan, BBM Bioetanol sudah dilakukan uji coba yang dilakukan di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 2023 lalu.
BBM Bioetanol ini diuji coba menggunakan kendaraan Toyota Kijang Innova Reborn matic in line 16 Valve DOHC dual VVT-i (137 Ps @5600RPM) dengan menempuh jarak harian 500 km/hari.
Uji coba ini dilakukan oleh PTPN Group melalui PT Energi Agro Nusantara, bersama PT Pertamina Patra Niaga, Kementrian ESDM Ditjen EBTKE dan Balai Besar Pengujian Migas (LEMIGAS).
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menyampaikan, bahwa PTPN Group berkomitmen untuk terus mengembangkan energi terbarukan berbasis bahan baku ramah lingkungan.
“Ini merupakan salah satu wujud nyata implementasi Environment, Social and Governance (ESG) kami,” ujarnya di Jakarta seperti dikutip Jambi Ekspres dari holding perkebunan.
Untuk diketahui, Bioetanol merupakan campuran antara BBM konvensional dan nabati etanol yang berasal dari molase tebu hasil produksi PT Energi Agro Nusantara, salah satu anak usaha PTPN Group.
Langkah ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan minyak berbahan baku fosil.
Guna mendorong percepatan pemenuhan bioethanol berbasis tebu, Presiden RI Joko Widodo telah meluncurkan program bioetanol tebu untuk ketahanan energi pada November 2022, saat kunjungan kerja di pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero), Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengharapkan program bioetanol agar terus diakselerasi, mulai dari bioetanol 5% (E5) pada BBM kemudian meningkat E10, E20 dan seterusnya.