JAMBIEKSPRES.CO.ID- Pertamina memasok avtur pesawat terbesar di dunia.
Tak tanggung-tanggung BBM jenis Avtur yang dipasok Pertamina Persero ini berjumlah 118 kiloliter atau 118.000 liter untuk sekali terbang.
Pesawat terbang jumbo yang dipasok Pertamina Persero tersebut adalah Armada Emirates Airbus A-380.
Pesawat ini melayani terbang langsung dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali menuju Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Dikutip dari instagram Pertamina Persero, distribusi Avtur yang dilakukan Pertamina Persero ke Bandara I Gusti Ngurah Rai tersebut dipasok dari Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Sementara itu, sejalan dengan pertumbuhan kinerja keuangan PT Pertamina (Persero) yang mencapai kinerja tertinggi dalam sejarah, operasional Perseroan di berbagai lini bisnis turut bertumbuh.
Pertamina pun mencatat peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 60%, lebih tinggi dari target perusahaan, dengan nilai TKDN mencapai USD 1,5 miliar.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, “Saya mengapresiasi TKDN dalam proses bisnis Pertamina. TKDN ini bertujuan meningkatkan industri dalam negeri, jadi dampak multiplier effectnya sangat besar,” ujarnya pada Media Briefing Pertamina di Jakarta, Selasa (6/6).
Di bidang hulu, lifting migas meningkat 15% menjadi 837 ribu barel setara minyak bumi per hari (mboepd) dibanding lifting tahun lalu 728 mboepd. Bertumbuhnya kinerja upstream ini ditopang oleh kegiatan investasi dan pemanfaatan teknologi, dimana dapat mencapai success ratio dalam kegiatan pengeboran hulu dan memicu optimalisasi produksi. Produksi migas tahun ini naik 8% menjadi 967 mboepd.
Operational excellence juga terlihat pada usaha hilir. Ketersediaan (availability) dan akses (accessibility) terhadap produk BBM kepada masyarakat meningkat, dengan coverage nasional 98% melalui berbagai program seperti BBM Satu Harga, Pertashop dan One Village One Outlet (OVOO).
Nicke menambahkan, distribusi energi melalui program BBM Satu Harga dengan membangun lembaga penyalur BBM di wilayah, tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Hingga akhir 2022, program yang telah dimulai pada tahun 2017 dan bertujuan mendukung Pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan ini telah mencapai 413 titik lembaga penyalur. Khusus tahun 2022, terjadi penambahan dari 92 titik BBM Satu Harga di daerah 3T.
Penyaluran BBM yang mengedepankan prinsip ketersediaan dan keterjangkauan juga dikembangkan Pertamina melalui OVOO. Pengembangan outlet BBM ramah lingkungan yang dikenal dengan Pertamina Shop (Pertashop) ini terus berlanjut untuk menjangkau wilayah pedesaan yang jauh dari SPBU, dan di akhir tahun 2022 telah mencapai 6.152 Titik Pertashop.
Selain BBM ramah lingkungan, melalui program OVOO Pertamina juga membangun agen LPG untuk menyalurkan energi gas tabung. Hingga akhir 2022, jumlah outlet yang beroperasi sebanyak 64.277 titik. Program ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan tabung gas, khususnya LPG Bersubsidi.