6. Sumatera Selatan: 1.191.401 hektar
7. Jambi: 1.034.804 hektar
8. Aceh: 487.526 hektar
9. Kalimantan Selatan: 471.264 hektar
10. Sumatera Barat: 379.662 hektar
Dengan potensi sawit yang besar di Indonesia, diharapkan industri sawit akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
Sejarah Kelapa Sawit
Sejarah kelapa sawit Indonesia ternyata dimulai dari empat biji sawit.
Mengutip dari situs GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), empat biji sawit itu berasal dari Afrika.
Biji sawit itu sekitar tahun 1848 dibawa Belanda ke Indonesia lalu ditanam di Kebun Raya Bogor.
Robert Cribb dan Audrey Kahin dalam bukunya berjudul Kamus Sejarah Indonesia, menulis bahwa kelapa sawit merupakan tanaman asli dari Afrika.
Melihat empat biji sawit itu tumbuh subur di Bogor, kemudian Belanda mencoba menanamnya kembali di beberapa daerah lain, lagi-lagi, hidup dan subur.
Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, memiliki curah hujan yang berlimpah membuat sawit tumbuh dengan sangat baik.
Sekitar tahun 1859 Belanda kemudian membuka perkebunan sawit di Jawa.
Pada tahun 1911 Belanda semakin serius mengurus sawit lalu membangun perkebunan komersial kelapa sawit di Sumatera bagian timur dan juga membudidayakan lebih banyak lagi tanaman sawit.
Sebelum tahun 1980 pola pengembangan perkebunan sawit lebih banyak melibatkan korporasi swasta dan BUMN, saat itu petani belum terlibat dalam pengembangan kebun kelapa sawit, belum ada istilah petani sawit.