JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Provinsi Jambi memiliki potensi batu bara yang berlimpah.
Berdasarkan harga batu bara acuan bulan Desember 2022, sebesar USD 281,48 per ton, nilai produksi batu bara Jambi hingga akhir 2022 terealisasi senilai Rp 70 Triliun. Jumlah produksi batu bara Jambi sejak Januari hingga November 2022 tercapai 17,3 juta ton. Angka ini sebenarnya masih jauh di bawah kuota yang diberikan Kementerian ESDM yaitu 42 juta ton untuk tahun 2022 yang jika dirupiahkan nilai produksinya mencapai Rp 163 Triliun. Harry Endria, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi mengatakan, tidak tercapainya quota produksi batu bara Jambi bukan karena cadangan batu baranya yang minim. Secara prinsip, Provinsi Jambi sebenarnya memiliki cadangan yang sangat berlimpah, sekitar 1,9 miliar ton dan masih bisa untuk 100 tahun lagi. Kendala produksi salah satunya yaitu terkait transportasi. Perusahaan batu bara di Jambi masih belum memiliki jalan khusus, masih menggunakan jalan nasional yang terakhir menimbulkan banyak polemik, mulai dari kemacetan hingga kerusakan jalan. Kerusakan Jalan Akibat Angkutan Batu Bara Jambi Hasil survei Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) tahun 2020-2022 pada ruas Jalan Nasional yang dilalui oleh angkutan batu bara di Jambi, menunjukan bahwa telah terjadi kenaikan jumlah kendaraan sebesar 197,85%. Lonjakan angkutan batu bara ini telah pula membuat anggaran yang dibutuhkan membengkak hingga Rp 533 Miliar. Untuk Apa? untuk memulihkan kondisi jalan agar mencapai kemantapan 100 persen. Hal ini terungkap saat kunjungan Kerja Spesifik Komisi V ke Kabupaten Batanghari pada hari Kamis (19/1). Dari total panjang jalan nasional yang ada di Provinsi Jambi yaitu sepanjang 1.318,9 Kilometer, 603,4 Km dilalui oleh angkutan batu bara. Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras sebagai ketua rombongan kunker spesifik menyatakan akar masalah kerusakan jalan nasional di Jambi karena banyaknya truk batu bara lalu lalang setiap hari. Keadaan ini telah menimbulkan kondisi Overload Over Dimension (ODOL). Over Dimension adalah kondisi dimana dimensi pengangkut kendaraan tidak sesuai dengan standar produksi dan ketentuan peraturan, sedangkan Over Load adalah suatu kondisi dimana kendaraan mengangkut muatan yang melebihi batas beban yang ditetapkan. ODOL nyaris terjadi setiap hari pada hampir 50 persen jalan nasional di Provinsi Jambi. Angkutan batu bara ini parkir sepanjang jalan nasional di wilayah Sarolangun-Tembesi-Muara Bulian-Kota Jambi-Talang Duku. Kebutuhan anggaran yang besar untuk bisa mencapai kemantapan 100 persen ternyata dihadapi pula oleh persoalan ketersediaan dana. Tahun Anggaran 2023, APBN hanya menganggarkan untuk preservasi ruas ini sebesar Rp 85,43 Miliar. Dengan keadaan ini, berharap banyak jalan akan pulih 100 persen tentu akan semakin jauh dari harapan. Kata Andi, selama ini APBN dianggarkan sekian besar. “Tetapi apa yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat juga tidak sebanding dengan yang dialokasikan," lanjutnya. Adapun ruas jalan nasional yang dilalui angkutan batu bara Jambi tersebar di lima kabupaten dan kota dalam Provinsi Jambi. Mulai dari ruas jalan Sp. Tembesi-Sp. Niam- Tebo- Muara Bungo sepanjang 167,8 km. Kemudian ruas Sarolangun-Bangko-Muara Bungo- Bts. Prov. Sumatera Barat sepanjang 212,4 km Dan ruas Sarolangun-Sp. Tembesi- Muara Bulian-Kota Jambi-Pelabuhan Talang Duku sepanjang 223,3 km. Badan Usaha Tambang Bantu Rp 3.9 Miliar Sementara itu kemarin (14/2), Badan Usaha Pertambangan Batubara Provinsi Jambi menyatakan telah menyiapkan anggaran lebih kurang Rp.3,9 miliar untuk perbaikan jalan alternatif dari ruas jalan Simpang Luncuk sampai ruas jalan Sridadi Kabupaten Batanghari. “Kita tadi sudah mengadakan rapat bersama dan telah ditetapkan bagaimana mekanisme dari pelaksanaan dan pertanggungjawaban perbaikan jalan alternatif angkutan batubara Jambi, dimana 41 Perusahaan Batubara di Provinsi Jambi memberikan komitmen kontribusi sebesar lebih kurang Rp.3,9 miliar untuk membantu perbaikan ruas jalan dari Simpang Luncuk sampai ruas jalan Sridadi Kabupaten Batanghari,” ujar Gubernur Jambi, Dr.H.Al Haris,S.Sos.,M.H., “Mekanisme yang telah kita sepakati bersama adalah percepatan perbaikan jalan alternatif tersebut dari Badan Usaha Pertambangan Batubara melalui forum CSR akan mengelola anggaran tersebut dimana forum CSR bertanggung jawab menyampaikan laporan progres pelaksanaan secara berkala kepada Gubernur Jambi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral RI dan Badan Usaha Pertambangan Batubara,” tambah Al Haris. Jalan Khusus Batu Bara Dikebut Pemerintah Provinsi Jambi bersama tiga perusahaan swasta juga telah mulai membangun jalan khusus angkutan batu bara di Provinsi Jambi. Ada tiga ruas jalan khusus yang disiapkan pemerintah. Pertama ruas Bajubang-Taman Rajo yang melewati rute di wilayah Kilangan Bajubang - Mestong - Sungai Gelam - Kumpeh Ulu- Taman Rajo. Ruas ini telah dilakukan peletakan batu pertama pada 1 September tahun 2022 lalu dan dikerjakan oleh oleh investor PT. Putra Bulian Propertindo. Jalan ini ditargetkan rampung Agustus 2024 mendatang. Kedua Ruas Mandiangin-Muara Sebo Ilir. Ruas ini akan melalui Kecamatan Mandiangin - Bathin XXIV - Muara Tembesi - Muara Bulian - Muara Sebo Ilir. Ruas ini telah dilakukan peletakan batu pertama pada 17 Desember 2022 lalu dan dikerjakan oleh investor PT Intitirta Primasakti. Dengan panjang 95 Kilometer hingga titik akhir Pelabuhan Tenam di Muaro Sebo Ilir Batanghari. Ruas ini ditargetkan bisa rampung pada November 2023. Ketiga Ruas Pauh-Jaluko. Jalan khusus angkutan batu bara rute Ruas Pauh-Jaluko akan melalui daerah Kecamatan Pauh - Mandiangin - Mandiangin Timur - Bajungan - Mestong - Jambi Luar Kota. Jalan khusus ini dibangun oleh PT. Sinar Agung Sukses selaku investor. Mulai dibangun Februari 2023 dan diharapkan bisa rampung 2024 mendatang. (*)Batu Bara Jambi: Nilai Produksi Rp 70 T, Jalan Rusak Rp 533 M, Dibantu Badan Usaha Tambang Rp 3,9 M
Rabu 15-02-2023,09:37 WIB
Editor : Dona Piscesika
Kategori :
Terkait
Selasa 18-02-2025,16:30 WIB
Lantang Tolak Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Kenali, Syarif Fasha akan Bawa Gakkum KLHK ke Lokasi
Rabu 12-02-2025,16:41 WIB
KPK Periksa Pimpinan Perusahaan Soal Transaksi Batu Bara di Kukar
Rabu 12-02-2025,16:04 WIB
DPRD Bungo Panggil Kadis Perizinan Terkait Stockpile Batubara Illegal Bebas Beroperasi
Selasa 11-02-2025,17:49 WIB
Sssstt! Diam-diam PT SAS Ajukan Kembali Izin Stockpile Auduri ke Pemkot Jambi
Selasa 11-02-2025,16:51 WIB
Wakil Ketua II DPRD Bungo Darwandi, Minta Dinas Perizinan Tindak Stockpile Batu Bara Tak Berizin
Terpopuler
Minggu 23-02-2025,08:12 WIB
Shin Tae-yong Kembali ke Tanah Air
Minggu 23-02-2025,12:49 WIB
Diguyur Hujan Deras, Kota Jambi Dikepung Banjir
Sabtu 22-02-2025,16:59 WIB
Daftar Kepala Daerah di Jambi Diusung PDIP Tapi Tetap Ikut Retret
Sabtu 22-02-2025,18:01 WIB
Tersangka Kasus Mafia Tanah di Bungo Diduga Mencoba Pengaruhi Terpidana Lainnya untuk Mencabut BAP
Minggu 23-02-2025,14:12 WIB
Tanpa Dokumen, 1.000 Ekor DOC Gagal Berlayar ke Batam
Terkini
Minggu 23-02-2025,14:59 WIB
Banjir Setinggi Paha Orang Dewasa di Jelutung, Polisi dan Warga Evakuasi Lansia
Minggu 23-02-2025,14:12 WIB
Tanpa Dokumen, 1.000 Ekor DOC Gagal Berlayar ke Batam
Minggu 23-02-2025,14:02 WIB
Terjebak Genangan Banjir, Belasan Warga Kota Jambi Terpaksa di Evakuasi Tim Penyelamat
Minggu 23-02-2025,13:58 WIB
Sukses Gelar LAKMUD Se-Provinsi Jambi, PC IPNU dan IPPNU Batanghari Komitmen Kokohkan Kaderisasi
Minggu 23-02-2025,13:54 WIB