JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Di tengah naiknya anggaran negara secara drastis menembus Rp3.041 Triliun, beberapa subsidi untuk rakyat perlahan dikurangi pemerintah.
Demikian disampaikan Anis Byarwati, Anggota Komisi XI DPR RI dalam keterangan tertulisnya Sabtu (28/1) sebagaimana dikutip dari dpr.go.id Anis mengungkapkan rasa prihatin atas kondisi ini. Ia membeberkan beberapa daftar beban subsidi untuk rakyat yang mulai dikurangi pemerintah. 1.Pengurangan nilai manfaat dana Haji. 2.Pembatasan subsidi pupuk 3.Pengurangan subsidi BBM 4.Kenaikan pajak PPN 5.Naiknya tarif bea meterai Anggaran negara yang kian naik tapi subsidi untuk rakyat dikurangi, kata Anis itu merupakan sebuah ironi. Kebijakan subsidi Pemerintah belum berpihak pada rakyat, lanjutnya. Ada pula istilah ‘subsidi tidak tepat sasaran’, katanya ini sebenarnya digunakan pemerintah untuk mengurangi hingga mencabut subsidi. Semakin ironi, di tengah berbagai insentif yang diberikan bagi kelas menengah atas, pemerintah kata Anis terus mengejar sumber-sumber perpajakan dari masyarakat berpendapatan rendah. “Ini melukai rasa keadilan publik," tambahnya. Ada Insentif dan fasilitas perpajakan tapi justru banyak diberikan kepada masyarakat berpendapatan tinggi. Ia mencontohkan tiket KRL yang dianggap terlalu murah oleh pemerintah. Adanya rencana membedakan kaya dan miskin, padahal di negara maju manapun selalu mendorong rakyatnya untuk menggunakan transportasi publik. Politisi PKS ini mengaku akan senantiasa memperjuangkan agar tidak terjadi pengurangan subsidi bagi rakyat. Mulai dari menahan kenaikan tarif listrik bagi golongan bawah hingga LPG ukuran 3 kilogram. Ia juga mengingatkan jangan sampai mindset pemerintah menganggap rakyat adalah beban. Misalnya pernah menyebutkan bahwa pensiunan ada beban negara. “Ini kan tidak pas dengan arah tujuan bernegara," tegasnya lagi. Semua kebijakan subsidi kata Anis harus melalui kajian yang komprehensif dan selaras dengan semangat Undang-undang Dasar, sehingga manfaatnya bisa dirasakan semua lapisan masyarakat dan masyarakat bisa erasakan keberpihakan dari pemerintah. Kebijakan yang tidak tepat kanya hanya akan memicu munculnya kemiskinan baru. Terlebih saat ini, kata Anis penduduk Indonesia yang rentan miskin jumlahnya telah mencapai 182 juta jiwa. Hampir 66,7% dari populasi rentan miskin ini muncul akibat pandemi Covid-19 dan ketidaktepatan kebijakan. “Sehingga berdampak jatuhnya kemiskinan baru," lanjutnya lagi (*)Ini Daftar Beban Subsidi untuk Rakyat yang Perlahan Dikurangi Pemerintah
Senin 30-01-2023,15:35 WIB
Editor : Dona Piscesika
Kategori :
Terkait
Sabtu 28-12-2024,22:37 WIB
Ratusan Mahasiswa Gelar Aksi Tolak PPN 12 Persen di Patung Kuda
Senin 23-12-2024,17:18 WIB
Warga RI Dapat Diskon Listrik 50 Persen dari Pemerintah Imbalan PPN Naik 12 Persen
Kamis 28-11-2024,20:42 WIB
DPR : PPN 12 Persen Masih Nunggu Keputusan Presiden Prabowo
Rabu 09-10-2024,21:30 WIB
Rencana PPN 12 Persen di Tengah Daya Beli Kelas Menengah yang Anjlok
Sabtu 02-09-2023,06:57 WIB
Subsidi Listrik Tahun 2024 Rp73,24 Triliun, Berikut Daftar Pelanggan Listrik yang Mendapat Subsidi
Terpopuler
Sabtu 01-02-2025,06:50 WIB
Harga BBM Naik Lagi! Berikut Daftar Harga BBM Pertamax-Pertalite di SPBU Seluruh Indonesia 1 Februari 2025
Sabtu 01-02-2025,07:39 WIB
Makan Bergizi Gratis, Jambi Kebagian Tahap II
Sabtu 01-02-2025,07:19 WIB
Harga BBM di Jambi Naik! Berikut Daftar Harga Baru BBM di SPBU di Provinsi Jambi 1 Februari 2025
Jumat 31-01-2025,21:18 WIB
Prabowo Ingin Kepala Daerah Segera Dilantik Agar Segera Bekerja
Sabtu 01-02-2025,06:27 WIB
UIN STS Jambi Peringkat Ketujuh Terbaik Nasional Versi Webometrics Edisi Januari 2025
Terkini
Sabtu 01-02-2025,17:41 WIB
Peraih Emas Olimpiade Veddriq Leonardo Jadi Atlet Terpopuler 2024
Sabtu 01-02-2025,17:35 WIB
ASN Jakarta Jangan Pernah Berpikir Bisa Poligami di Era Pramono
Sabtu 01-02-2025,17:29 WIB
Harga Emas Antam Naik Lagi Jadi Rp1,624 Juta Per Gram
Sabtu 01-02-2025,17:24 WIB
BKSDA Gajah Ditemukan Mati di Aceh Timur
Sabtu 01-02-2025,17:19 WIB