Riana semakin menangis dan Orion semakin dibuat kalap, jika begini Orion janji tidak akan pernah begitu lagi pada Riana seumur hidupnya.
Orion tidak tahu bagaimana ia harus membuat Riana tenang, hingga satu ide terpintas di kepala Orion.
“Need a hug?” Tanya Orion,
Mendengar pertanyaan Orion, Riana hanya menatap Orion, tidak menjawab hanya masih terus menangis dan akhirnya Orion sendirilah yang berinisiatif untuk memeluk Riana.
“Hei Medusa, bukankah ini terlalu klise untuk kita, bahkan umur kita baru sebelas tahun.” Ujar Orion masih memeluk Riana dan mengusap rambut Riana.
“Diam kau!” Ucap Riana, masih sedikit sesegukan sisa tangisnya.
“Apakah kita akan jatuh cinta lalu menikah hanya karena sebuah pelukan di masa kecil?” Tanya Orion sambil terkekeh kecil.
“masih 6 tahun lagi untuk 17 tahun, minimal itu umur yang pas untuk merasakan apa itu cinta?” jawab Riana masih sedikit terisak.
“Apa salah jika sekarang?”
“Tidak, hanya saja tidak bagus untuk kita”
“hanya untuk kau Medusa, tidak untukku,”
Riana melepaskan pelukan Orion dan menata Orion sinis,
“Aku tidak ingin orang – orang menggunjingku dengan kata kata ‘masih kecil sudah mikir begituan’ lagipula itu tidak dibenerkan menurut ku,” ucap Riana dengan tangan yang bersedakap.
“Itu hanya Opini, bagaimana jika iya? Lagipula konteks apa yang ada di dalam kata mikir begituan?” Tanya Orion
“Jangan berpura – pura bodoh, jika iya aku berharap kau bodoh selamanya.” Sarkas Riana.
“Terimakasih untuk pujiannya,” Balas Orion,