JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kian hari kian terbongkar sepak terjang Ferdy Sambo, Kadiv Propam non aktif saat masih menjabat sebelum akhirnya jadi tersangka kasus pembunuhan berencana.
Dikutip dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Mahfud MD, Menkopolhukam mengatakan mantan kadiv propam itu adalah sosok yang sangat ditakuti di tubuh polri secara internal. Tak hanya bawahan, sekelas jendral bintang tiga yang notabene adalah atasan Sambo secara struktural, pun takut dengan Sambo. Kata Mahfud, menjabat sebagai kadiv propam membuat Sambo memiliki kekuasaan besar dan seperti memiliki kerajaan sendiri. "Kadiv propam itu punya kekuasaan yang besar. Sebagai divisi ada deputi-deputinya, semua di bawah kekuasaannya. Yang memeriksa, menyelidiki, mengeksekusi, memecat ini, semua harus persetujuan Pak Sambo," kata Mahfud. Ketika ada orang-orang yang berani mengambil resiko menyembunyikan kasus kematian Brigadir J dari Kapolri, itu adalah keberanian yang sangat luar biasa. Orang-orang Sambo itu kata Mahfud, tak hanya berani menyembunyikan dari Kapolri namun juga berani menyembunyikan kasus lain agar tidak diusut. Oleh sebab itu, hal yang perlu dilakukan di tubuh polri kata Mahfud adalah pembenahan. Harus ada pembagian kewenangan yang setara di tubuh Polri agar tak didominasi oleh kadiv tertentu saja. Ferdy Sambo seperti diketahui, telah mengaku terlibat langsung dalam pembunuhan mantan ajudannya Brigadir Yosua Hutabarat. Status Sambo pun telah tersangka, ditahan dan dijerat hukuman berat maksimal hukuman mati. Awal kejadian, Ferdy Sambo sempat mengarang cerita, membuat skenario bahwa Yosua meninggal karena aksi tembak menembak antar ajudannya. Yosua Tembak Bharada E dengan tujuh peluru, Bharada E tembak Yosua dengan lima peluru, lalu Yosua meninggal. Terakhir ternyata terkuak, bahwa tak pernah ada aksi tembak menembak, yang terkonfirmasi adalah Bharada E diperintah menembak Yosua dalam kondisi Yosua berlutut, kemudian Sambo menyumbang dua tembakan di penghujung kematian Yosua. Semakin tragis, Sambo merencanakan semuanya dengan mempersiapkan sarung tangan dan memakainya saat menembak Yosua. Penembakan ini diketahui pula oleh dua orang lainnya yang diduga ada di ruangan kematian Yosua yaitu KM dan RR. Sementara itu, perjuangan keluarga Brigadir Yosua alias Brigadir J dalam menjemput keadilan terus berjalan. Setelah melaporkan pembunuhan berencana, melalui kuasa hukumnya, akan melaporkan lima kasus baru. Lima kasus itu adalah membuat laporan palsu, menyebar kebohongan, Obstruction of Justice, pencurian uang dan perbuatan melawan hukum Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Yosua telah datang ke Jambi Rabu (17/8) menjemput lima surat kuasa atas kasus ini. "Segera kita buat laporan, setelah balik ke Jakarta langsung kita daftar," ujarnya. Dukungan tim kuasa hukum pun sangat besar. "Semua biaya kita tanggung, jangan sampai tidak ada uang tidak ada keadilan," kata Kamaruddin saat kunjungannya ke Jambi Rabu. (dpc/raf)Sosok Sambo Ditakuti Internal Polri. Mahfud MD : Seperti Punya Kerajaan Sendiri
Kamis 18-08-2022,20:39 WIB
Editor : donapiscesika
Kategori :
Terkait
Selasa 06-08-2024,08:34 WIB
Anak Buah Ferdy Sambo Hendra Kurniawan Bebas! Warga Jambi: Belum Hilang Jejak Sepatunya di Sungai Bahar
Minggu 31-03-2024,14:24 WIB
Beredar Foto Ferdy Sambo Rambut Gondrong, Alvin Lim: Itu Tidak Pernah Tidur di Sel
Selasa 26-12-2023,09:20 WIB
Bahagianya Istri Ferdy Sambo, 4 Bulan Lalu Dapat 'Diskon' dari MA, Kini Dapat Remisi dari Kemenkumham
Jumat 10-11-2023,20:49 WIB
Istri Rafael Alun dan Istri Ferdy Sambo Kompak Modis di Persidangan
Terpopuler
Senin 04-11-2024,21:09 WIB
Brigjen TNI Heri Purwanto Resmi Jabat Danrem 042/Gapu
Selasa 05-11-2024,14:13 WIB
Keluarkan Edaran, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
Senin 04-11-2024,17:56 WIB
Ribuan Pengunjung Penuhi Event Kuliner Jepang dan Korea Pertama dan Terbesar di Jambi
Senin 04-11-2024,16:42 WIB
Apa Iya Kampung Bantar dan Kampung Bahagia Sama? Ini Loh Bedanya..
Selasa 05-11-2024,06:36 WIB
Berubah! Catat Ini Jadwal Debat Kedua Pilgub Jambi
Terkini
Selasa 05-11-2024,16:22 WIB
Sekolah Swasta Gratis Bebas SPP dan Uang Masuk di Jakarta
Selasa 05-11-2024,16:11 WIB
Kondisi Hubungan Sosial Bisa Berpengaruh Pada Kesehatan
Selasa 05-11-2024,16:01 WIB
DPR RI Syarif Fasha Cek Pembuangan Limbah PT Jambi Waras ke Sungai Batanghari, Ini Hasilnya
Selasa 05-11-2024,15:47 WIB
Merasa Tertipu, Warga Bakung Tolak Pembangunan Klenteng
Selasa 05-11-2024,15:35 WIB