JAMBIEKSPRES.CO.ID - Viral di media sosial seorang pegawai SMP Negeri 6 Kota Bekasi diduga melakukan pelecehan terhadap para siswa.
Kasus tersebut ramai menjadi perbincangan masyarakat, mulai dari alumni dan orang tua siswa setelah dugaan pelecehan tersebar di media sosial Instagram. Adalah akun IG @menfesspondokgede, mengupload screenshot thread para korban yang diceritakan semuanya dalam sebuah story. Nampak pegawai SMPN 6 Kota Bekasi tersebut, mengajak pada siswi melalu chat WhatsApp dengan godaan dan rayuan yang vulgar. Ada pula sebuah screenshot chat pegawai tersebut, mengajak para siswi SMPN 6 Kota Bekasi untuk mengajak menyewa kamar hingga menginap di apartemen. "Ayok, ke apartemen aku," tulis terduga pelaku kepada siswi dalam postingan instagram menfesspondokgede, dikutip Senin 1 Agustus 2022. Selain itu tersebar juga chat pelaku yang mengirimkan stiker mengandung pornografi, dikirimkan ke para siswi untuk menggoda dan merayu. Saat ditemui secara langsung, Humas SMPN 6 Kota Bekasi Alis Maryamah, dirinya membenarkan adanya kejadian tersebut dan baru mengetahui beberapa hari belakangan.Pelecehan Seksual di SMP, Modus yang Digunakan Pelaku Sungguh Biadab. Ini Linknya
Selasa 02-08-2022,07:00 WIB
Editor : donapiscesika
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) bersama Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, melakukan pendampingan terhadap korban pelecehan seksual di SMPN 6 Kota Bekasi. Saat ditemui di halaman sekolah Komisioner KPAD Novrian mengungkapkan, petugas di lapangan tengah melakukan pencarian data serta melakukan pendampingan. "Kita terus melakukan pendampingan pokoknya, jadi kita masih pendalaman, sejauh apa sih trauma mereka," ucap Novrian saat ditemui di lingkungan sekolah, Senin, 1 Agustus 2022. Menurut keterangan yang fin.co.id dapatkan, korban pelecehan seksual diduga mengalami trauma dengan tingkatan yang berbeda beda. "Mereka mengalami trauma sebenernya kami masih gali lagi, ada beberapa dari mereka yg perlu kami dampingi karena bervariasi tingkatan traumanya," ungkapnya. Atas kasus tersebut, ada pula korban yang mengalami trauma hingga takut melewati ruang perpustakaan tempat terduga pelaku bekerja. Dari temuan yang sudah didapatkan oleh petugas KPAD, korban rata-rata mendapat tindakan pelecehan melalui aplikasi komunikasi online. "Saat ini didapati lebih banyak sih chat, dari whatsapp gitu lanjutnya nanti polisi yang menggali," jelasnya. Selain itu Novrian mengungkapkan, diduga terdapat korban alumni SMPN 6 Kota Bekasi juga yang menjadi korban pelecehan seksual. "Iya betul ada juga indikasi alumni, tadi juga sempet kita wawancarai. Kalo total semua korban, kita belom bisa detail ya berapa," terangnya.Untuk kelanjutannya pihak KPAD akan mendampingi secara penuh terhadap korban, serta petugas di lapangan akan menggali keseluruhan korban. (tuahta/fin)
Kategori :