JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kemenangan Timnas Indonesia atas Kuwait 2-1 di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City, Rabu (8/6) malam, menjadi kejutan di Grup A Kualifikasi Piala Asia AFC 2023. Dalam laga itu, lini pertahanan Garuda sangat sulit ditembus Al-Azraq (julukan Timnas Kuwait).
Banyak yang mengatakan benteng pertahanan Timnas Indonesia saat itu mirip formasi grendel yang diperagakan Timnas Italia saat Piala Dunia 2006 lalu. Bahkan gaya bermain Timnas Garuda tak ubahnya taktik Inter Milan saat ditukangi Jose Mourinho.
Strategi parkir bus yang diterapkan Mourinho saat menukangi Nerazurri, terbukti sukses pada musim 2009/2010, dengan mengantarkan Inter Milan meraih tiga gelar dalam satu musim.
Salah satu yang paling menarik perhatian adalah ketika taktik itu membuat Barcelona frustrasi di semifinal leg kedua Liga Champions. Sama halnya dengan Timnas Indonesia yang menempatkan 3 bek ditambah dua bek kiri dan kanan sebagai penyeimbang pertahanan dan menyerang.
Determinasi serangan yang tinggi akan kualahan menghadapi pola defensif seperti ini. Apalagi, Timnas Indonesia memasang 3 pemain jangkar yang memiliki fungsi ganda yakni menyerang dan bertahan.
Memang formasi ini lebih mengandalkan serangan balik, namun cukup efektif dalam meredam serangan termasuk mengatur ritme serangan. Komposisi ini pas apalagi timnas Indonesia memiliki kecepatan dalam bermain di dua sayap.
Beberapa pemain Timnas Indonesia yang begitu identik bermain di sayap, sebut saja, Saddil Ramdani, Irfan Jaya, Witan Sulaiman, sampai bek kiri Pratama Arhan.
Empat pemain ini bakal didukung dengan bola pasing yang dialirkan dari kaki Ricky Kambuaya dan Marc Klock. Sedangkan di lini depan, kita tak bisa memungkiri kecepatan dari Stefano Lilipaly.
Fix, Shin Tae-yong membuat Timnas Indonesia makin menakutkan setelah berhasil ‘Contek’ Strategi Mourinho saat menundukan tuan rumah Kuwait.
Capaian ini merupakan prestasi membanggakan setelah 42 tahun lamanya Indonesia selalu gagal memenangkan laga menghadapi Kuwait di markasnya sendiri Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad.
Dampak positif dengan Raihan 3 poin di group A itu, timnas membuka peluang lolos ke Piala Asia 2023. Jerih payah dan usaha dari skuad Garuda tak lepas dari juru taktik Shin Tae-yong dalam mengemas strategi.
Dampak positif lainnya Timnas Indonesia makin percaya diri mengadapi dua laga tersisa yakni bertemu Yordania dan Nepal. mentalitas pemain juga tinggi setelah melumat Kuwait.
Formasi parkir bus hasil contekan dari Mourinho berhasil membuat Kuwait keteteran. Meski sepanjang laga Timnas Indonesia tertekan olehh permainan bola-bola atas yang cepat dari sisi sayap.
Sikap disiplin dan kuat mennjaga pertahanan adalah kunci keberhasilan timnas. Jurus parkir bus, rasanya menjadi identik dengan timnas Indonesia. Cara ini pun sebenarnya sukses saat Timnas Indonesia menahan Vietnam pada perhelatan Piala Suzuki AFF di Singapura tahun lalu. (dis/zul)