Kemenag Kerinci Diminta Tegas
KERINCI – Meski aktivitas belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri Penawar telah mulai aktif seperti biasanya, namun sejumlah guru masih enggan untuk datang ke sekolah memberikan pelajaran kepada siswa.
Pengakuan salah satu siswa, pada mata pelajaran tertentu, mereka acap kali tidak belajar, karena guru mata pelajaran yang bersangkutan masih enggan untuk masuk sekolah dan mengajar.
“Ada mata pelajaran tertentu yang gurunya masih belum hadir, sehingga kami tidak bisa belajar,” ujarnya.
Pengakuan yang sama juga dilontarkan salah satu guru pada MTSN ini. Ia menyebutkan, masih banyak guru-guru yang enggan dan malas untuk melaksanakan kewajibannya, paska mogok mengajar yang dilakukan seluruh guru MTSN Penawar, karena menuntut Kepsek diganti. Sementara kepala sekolah tidak berani menegur.
“Kami hanya minta kepala sekolah diganti, kalau tidak diganti maka dikhawatirkan MTSN Penawar akan hancur, dan nasib pendidikan disekolah ini terancam anjlok, sementara tidak lama lagi kita akan menghadapi ujian akhir,” sebut guru yang meminta namanya tidak disebutkan.
Sementara itu, guru yang lain menyebutkan, berkaitan dengan hal ini, seluruh guru di MTSN Penawar, telah dipanggil dan di minta keterangan oleh Pengawas Kemenag Kerinci, namun sampai saat ini belum ada kejelasan dan tindak lanjut dari Kemenag. Dirinya, menilai pihak Kemenag Keinci, tidak serius dalam menyelesaikan persoalan ini.
“Kita telah dipanggil oleh pengawas dari Kemenag dan sudah di BAP terkait aksi mogok mengajar dan tuntutan kita, dalam keterangan BAP semua guru memberi saran agar Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Kerinci, segera mengganti kepala sekolah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabag TU MTSN Penawar, Rapani mengatakan selama dipimpin kepala Sekolah yang sekarang ini, semua guru mengeluh karena bantuan apa saja yang di salurkan ke MTsN Penawar tidak sampai pada yang berhak menerimanya.
“Masalahnya sudah sangat rumit, dan masalah terakhir yang membuat para guru mogok mengajar, karena dana sertifikasi tidak keluar, dikarenakan setifikasi guru tidak diurus oleh kepala Sekolah, padahal itu tugas kepala sekolah, dan sekarang kepala sekolah justru mengatakan dana sertifikasi sudah habis, ini tentu saja membuat guru-guru kesal,” singkatnya.
Terpisah, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kerinci, Sukardi menyebutkan, laporan dan kejadian pada sekolah ini, tetap akan diproses sesuai dengan aturan. Namun, dirinya berharap kepada semua guru pada sekolah ini, untuk tidak menelantarkan siswa, sehingga bakal berdampak kepada kemajuan sekolah dan pendidikan.
“Semua pihak telah dipanggil, dan telah di BAP, termasuk kepala sekolah sendiri, ya kita tunggu hasilnya, namun guru jangan meninggalkan kewajiban, sehingga murid dan pendidikan terlantar,” ujar Sukardi.
Lebih jauh dia mengatakan, dalam hal ini semuanya sudah diatur, termasuk untuk mengganti kepala sekolah, serta tupoksi guru sesuai dengan PP 53 tentang disiplin PNS. Dia juga berharap persoalan ini jangan ada unsur politis dan kepentingan tertentu, yang akan mengorbankan siswa dan pendidikan.
“Kalau memang terbukti, ada peyalahgunaan wewenang yang menyangkut dengan pelanggaran hukum, pihak penegak hukum ada, dan kita akan ganti kepala sekolahnya. Yang jelas jangan terlantarkan siswa, bisa-bisa guru yang bersangkutan kena sangsi disiplin, sesuai dengan PP 53,” tandasnya.
Seperti diketahui, Guru Madrasah Tsanawayah Negeri (MTSN) Pendung Penawar telah melakukan aksi mogok mengajar sejak 22 Oktober lalu.