JAMBI-Kontrak kerjasama antara PT Jambi Indoguna Internasional (JII) dan Petro China menjadi terlambat akibat bubarnya BP Migas. Namun, saat ini ada janji baru dari Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengambil alih sementara pekerjaan BP Migas.
Direktur Utama (Dirut) PT JII, Petrie Ramlie mengatakan, pasca bubarnya BP Migas, pihaknya sudah kembali mengurus berkas ke Kementrian ESDM terkait kontrak kerjasama pengelolaan gas antara JII dan Petro China.
“Ketika itu Wamen menjanjikan akan menandatangani kontrak kerjasama tersebut pada kesempatan pertama menteri menandatangani kontrak-kontrak,” sebutnya.
Sayangnya, jelas dia, Wamen itu kini sudah diganti. Sehingga pihaknya belum bisa memastikan kapan kontrak tersebut akan ditandatangani. “Rencananya minggu ini kita akan kembali mempertanyakan ke kementrian kapan kontrak itu ditandatangani,” katanya.
Namun demikian, PT JII memastikan, akan tetap konsen pada bisnis Migas. Sebab, peluang ini yang cukup menjanjikan untuk keberlangsungan PT JII.
Ditanyakan soal rencana bisnis pemanfaatan sumur tua yang diyakini juga menjanjikan? Menurut Petrie Ramlie, gubernur Jambi pernah mengirim surat ke BP Migas meminta data sumur tua mana yang berada di Jambi bisa dimanfaatkan PT JII, namun hingga kini belum ada kejelasan.
‘’Yang jelas PT JII akan tetap konsen pada bisnis Migas. Sebab, peluang ini yang cukup menjanjikan untuk keberlangsungan PT JII,’’ katanya.
(wsn)