Rampok Bersenpi Beraksi Lagi

Sabtu 02-02-2013,00:00 WIB

Di Siang Bolong, Yanti Disekap dan Dianiaya

JAMBI – Perampokan dengan menggunakan senjata api kembali beraksi di siang bolong. Kali ini menimpa Yanti (50) bersama anak perempuannya A Sari (17) warga jalan Sersan Anwar Bay RT 1 Kelurahan Bagan Pete Kecamatan Kota Baru, Jambi. Pemilik toko Sahrul ini disekap dan dianiaya oleh dua orang rampok bersenjata api (senpi) di siang bolong, saat warga menunaikan ibadah Salat Jumat.

Diungkapkan Yanti, awalnya para perampok datang ke tokonya dan berpura-pura membeli rokok, namun mereka tidak melepas helmnya.

“Waktu beli rokok, mereka tanya, apakah bapak ada?, lalu dia juga tanya apakah anak saya ada, nah ketika saya bilang bapak sedang salat Jumat, dia langsung menodongkan pistol dan menyuruh saya tidak berteriak,”ungkap Yanti ditemui dirumahnya, kemarin.

Anehnya, saat itu, menurut Yanti, pelaku mengetahui nama anak saya. “Waktu dia tanya kemana anak saya, dia menyebutkan nama anak saya, dia tanya, ke mana Sari. Walaupun setelah itu, dia salah menyebutkan bahwa anak saya bidan, padahal bukan,” beber Yanti.

Selanjutnya, menurut Yanti, ia bersama anaknya diikat oleh rampok dengan menggunakan tali rapia. Tidak itu saja, rampok juga menutup mulut Yanti dan anaknya dengan isolasi ban.

“Saya dilakban, lalu di bawa ke kamar depan. Satu orang menjaga kami berdua, dan satu orang lagi mengobrak-abrik rumah  mencari emas dan uang,”ungkap Yanti.

Saat itu, menurut Yanti, para perampok terus melakukan penganiayaan. Hal itu dikarenakan dirinya mencoba berontak dan tidak mau menunjukkan dimana tempat perhiasan dan uang.

“Setiap saya berontak, saya dipukul, muka saya ditinju hingga pecah di bibir, dan mata memar. Dia juga menghentakkan kepala saya ke dinding,”terangnya menceritakan.

Tidak sampai disitu, karena tidak mendapatkan uang dan perhiasan, rampok menarik Yanti dan anaknya dari satu kamar ke kamar lainnya. “Dia memaksa kami untuk menunjukkan dimana perhiasan, dan saya jawab tidak ada. Mereka hanya mendapatkan tiga buah HP yang biasa kami gunakan untuk jualan pulsa elektrik dan uang di laci toko saja,”ungkapnya.

Mereka, tambah Yanti, baru risau setelah dengar orang salat Jumat selesai dan membaca salam. “Saat itu, mereka mulai panik dan mencoba keluar rumah,”jelas Yanti..

Menurut dia, dua orang pelaku diperkirakan berumur 25 dan 30 tahunan. “Mereka masih muda,”tukas Yanti.

Sementara itu, Sahrul, suami Yanti kepada Jambi Ekspres mengatakan, saat perampokan terjadi, dirinya sedang salat Jumat di masjid. “Memang waktu itu suasananya sepi,  jadi tidak banyak warga yang tahu,”ungkapnya.

Menurut Sahrul, sebenarnya ada satu orang tetangga yang curiga karena ada ribut-ribut di rumahnya, lalu tetangga tersebut datang kerumah. “Tetangga saya ini sempat ketemu dengan satu orang perampok yang mau keluar. Namun dia curiga, karena ada barang-barang berserakan di toko dan di rumah. Lalu tetangga ini bertanya kepada rampok, ada apa. Rampok itu sempat menjawab, ada perkelahian di dalam rumah. Namun setelah itu, saat melihat tetangga saya curiga, rampok itu langsung menodongkan pistolnya. Sehingga tetangga ini ketakutan dan tidak bisa berbuat banyak,”bebernya.

“Tetangga saya ini langsung disuruh tiarap, dan dia tiarap karena takut,”tambahnya.

Tags :
Kategori :

Terkait