JAMBI-Cabe merah memiliki andil yang cukup besar terhadap inflasi di Provinsi Jambi. Dalam rangka pengendalian inflasi dan mendukung ketahanan pangan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi sedang mengembangkan kawasan pertanian terpadu di Kota Jambi dengan membangun kawasan pertanian di Wilayah Olak Kemang untuk penanaman cabai dan tanaman holtikultura lainnya.
Kemarin (11/9) pembangunan yang sudah dimulai sejak tahun 2012 lalu ini sudah membuahkan hasil. Tercatat per akhir Agustus lalu sudah menghasilkan 1,3 ton cabai yang siap dilempar ke pasar.
Ihsan W. Prabawa selaku Kepala Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi mengatakan, meskipun masih berskala kecil, namun harapannya aksi ini dapat menjadi pemantik bagi masyarakat untuk terus menggalakkan penanaman cabai secara mandiri.
“Selama ini Provinsi Jambi masih menggantungkan kiriman cabai dari pulau jawa. Maka jika terhambat dalam hal produksi ataupun transportasi akan berpengaruh besar terhadap harga,” paparnya kepada Jambi Ekspres kemarin (10/9)
Ihsan menambahkan, meskipun belum berdampak secara langsung untuk pengendalian inflasi dalam watu dekat, namun harapan kedepannya ini dapat menjadi contoh bagi petani lainnya untuk menghasilkan cabai di Provinsi Jambi sehingga kedepannya kita tidak lagi menggantungkan kebutuhan cabai kiriman.
“Kedepannya kawasan tersebut tidak hanya ditamani cabe merah dan holitkultura saja namun lahan pertanian tersebut akan diintegrasikan dengan budidaya peternakan dan perikanan di lahan seluas 10 hektar“ tandasnya.
(run)