JAKARTA - Kubu Partai Persatuan Pembangunan akhirnya menyeberang ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH), dalam paket pemilihan pimpinan MPR. Keputusan itu diambil dalam rapat pleno PPP yang dihadiri Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Sekretaris Jenderal M Romahurmuziy, para Wakil Ketua Umum seperti Hasrul Azwar dan Suharso Monoarfa, serta seluruh anggota fraksi PPP. Keputusan itu diambil pada pukul 20.10 WIB, dengan tanda tepuk tangan seluruh peserta rapat pleno.
\"Untuk kali ini, pemilihan MPR disepakati ikut dalam paket Koalisi Indonesia Hebat, namun kami masih tetap di Koalisi Merah Putih,\" ujar Suryadharma dengan muka tersenyum, meninggalkan rapat pleno. yang berlangsung kemarin (7/10) malam di ruang fraksi PPP.
Ketua Fraksi PPP di MPR Irgan Chairul Mahfiz dalam keterangan pers menyatakan, rapat PPP berlangsung beberapa kali. Harus diakui, memang dinamika internal PPP cukup tinggi. Namun, pleno PPP sampai pada kesimpulan bersepakat memunculkan Hasrul Azwar sebagai bakal calon pimpinan PPP di MPR. Berdasarkan tata tertib, pemilihan MPR didasarkan pada paket. Rapat pleno PPP juga sudah memutuskan posisi paket itu.
\"Kami bersepakat dengan rekan-rekan PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, dan Kelompok DPD untuk mengusung paket pimpinan MPR,\" ujar Irgan. Dalam keterangan pers itu, juga dihadiri perwakilan fraksi dari Koalisi Indonesia Hebat dan pimpinan Kelompok DPD di MPR.
Menurut Irgan, dengan kehadiran fraksi-fraksi dan kelompok kerja DPD yang dia sebutkan, hal ini merupakan bentuk kesepakatan. Irgan menyatakan, kesepakatan itu juga akan ditetapkan dalam dokumen tertulis, agar terikat secara formal. Menurut Irgan, keputusan PPP ini tidak bermaksud melangkahi kesepakatan dalam KMP.
\"Keputusan PPP bukan bermaksud mencederai keputusan sebelumnya. Ini upaya membangkitkan pride, marwah di mata konstittuen kami, supaya tidak menimbulkan kekecewaan,\" ujarnya.
Sekretaris Fraksi PPP di MPR, Zainut Tauhid menyatakan, PPP dalam perjanjian politik ini merupakan pihak I. Sementara pihak II adalah perwakilan fraksi dari PDIP, Partai Nasdem, PKB, Hanura, dan Kelompok Kerja DPD. Ada lima syarat yang disepakati dalam perjanjian antara PPP dengan Koalisi Indonesia Hebat dan DPD terkait pemilihan MPR.
\"Pihak I dan pihak II secara bersama-sama akan memposisikan saling mendukung dan tidak saling mengingkari di pemilihan MPR periode 2014-2019,\" ujar Zainut.
Di poin kedua, PPP tidak akan mendukung fraksi lain, selain PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, dan kelompok DPD dalam pemilihan pimpinan MPR. PPP juga akan setuju atas setiap nama usulan dari pihak II, sebaliknya, pihak II juga menyetujui nama Hasrul dalam paket pemilihan pimpinan MPR. \"Pihak I dan Pihak II membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk kerjasama,\" kata Zainut.
Selain Irgan dan Zainut, dua perwakilan dari setiap fraksi dan kelompok DPD membubuhkan tanda tangan. Terdapat nama Bambang Sadono dan M Asri Anas, bertindak atas nama DPD. Ada pula Ahmad Basarah dan TB Hasanudin mewakili PDIP, Bachtiar Aly dan Ahmad Fadloli selalu perwakilan fraksi Partai Nasdem. Selanjutnya, nama M Luqman Edy dan Abdul Kadir Karding bertindak atas nama PKB, dan Syarifudin Sudding dan Dewie Yasin Limpo bertindak atas nama Hanura.
Basarah usai penandatanganan itu menyatakan, kerjasama ini merupakan bentuk silaturahmi. Basarah memiliki harapan besar, bahwa kerjasama dengan PPP ini akan berlanjut pasca pemilihan pimpinan MPR. \"Mewakili Fraksi dan DPP, mudah-mudahan ini langkah awal kerja kita bersama,\" ujarnya.
Membelotnya PPP ke kubu KIH sudah dibaca sejak munculnya penolakan dari KMP mengakomodasi satu kursi MPR untuk partai berlambang ka”bah itu. Jatah PPP di paket pemilihan MPR ternyata diputuskan diberikan kepada Partai Keadilan Sejahtera. Spekulasi terkait posisi PPP semakin jelas saat dilakukan pertemuan antara kubu KIH dengan perwakilan PPP. Pada sore hari kemarin, tiga wakil PPP, Wakil Ketua Umum Hasrul Azwar dan Suharso Monoarfa, serta Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP Syaifullah Tamliha bertemu dengan sejumlah elite KIH di Hotel Mulia, Jakarta.
\"Sudah 100 persen PPP bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat,\" ujar Abdul Kadir Karding, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa di gedung parlemenm
Karding menyatakan, perwakilan PPP sudah menyepakati paket pencalonan MPR di KIH. PPP bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Nasdem diposisikan sebagai Wakil Ketua MPR, mendamping Ketua MPR dari DPD. Posisi Partai Hati Nurani Rakyat direlakan untuk mengakomodasi PPP.
\"Sudah selesai semuanya prosesnya, dan ini tinggal pengajuan formal,\" kata Karding.