Pertumbuhan Kendaraan Tak Dibarengi Pertumbuhan Jalan

Rabu 21-01-2015,00:00 WIB

JAMBI – Jumlah kendaraan dalam Kota Jambi makin hari semakin meningkat, baik roda dua maupun roda empat. Hal ini terlihat dari munculnya kemacetan di beberapa ruas jalan di jam-jam terterntu dalam Kota Jambi. Seperti di Simpang Mayang, Jelutung, Angso Duo, dan dibeberapa titik jalan lainnya. Ditambah lagi pemerintah Kota Jambi belum melakukan upaya apapun untuk menambah infrastruktur jalan dalam Kota Jambi. Masalah ini harus diantisipasi dari sekarang oleh pemerintah sebelum terjadinya kemacetan yang lebih parah lagi kedepannya.

            Pada tahun 2015 ini, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jambi melakukan pembangunan jalan Kota Jambi sebanyak 55 paket pengerjaan dan dan 30 paket untuk rehab jalan. Salah satu titik jalan yang akan dibangun terdapat di Jalan M. Duku, Jalan Hutan Kota, Jalan Amangkurat dan beberapa titik jalan lainnya.

Sedangkan rehab jalan terdapat di Jalan Maulana Malik Ibrahim, Majapahit, KH Somad dan beberapa titik jalan kota lainnya. “Pengerjaan akan dimulai Februari mendatang,” kata Guspurnomo, Kabid Bina Marga Dinas PU Kota Jambi.

Selain pembangunan dan pelebaran jalan, Dinas PU juga melakukan rehab jalan lingkungan. Dari data yang ada, ada 72 paket pengerjaan jalan lingkungan di Kecamatan Jambi Selatan, Kecamatan Telanaipura, 37 paket, Kecamatan Pasar 4 paket, Kecamatan Jambi Timur 33 paket. Kemudian, di Kecamatan Jelutung 35 paket. Kecamatan Kota Baru 72 paket. Kecamatan Danau Teluk 18 paket dan Kecamatan Pelayangan 13 paket.

“Ini berdasarkan hasil musrembang. Perbaikan jalan lingkungan terbanyak ada di Kecamatan Jambi Selatan dan Kecamatan Kota Baru,” akunya. Sedangkan dana yang dianggarkan untuk pembangunan jalan, rehab, dan pembangunan jalan lingkungan tersebut sebesar Rp 80 Miliar.

Untuk mengurangi kemacetan dalam Kota Jambi, Provinsi Jambi juga akan melakukan berbagai upaya. Diantaranya, segera membangun Fly Over. Hanya saja rencana tersebut masih terkendala dengan pembebasan lahan. Kemudian, Provinsi Jambi juga akan membangun jalan alternatif yang akan dibangun dari jembatan Batanghari 1 menuju Pasar Angso Duo, dengan panjang lebih kurang 8 kilometer. Dana yang harus dikeluarkan mencapai Rp 198 Miliar.

Pihak Kepolisian juga melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kemacetan dalam Kota Jambi. Diantaranya melakukan rekayasa jalan. Kemudian, Satlantas Polresta Jambi juga telah memasang kamera CCTV di beberapa titik. Diantaranya, di Simpang 4 Jelutung, Sekitaran WTC, Simpang Pulai, dan Simpang Mayang. CCTV yang dipasang itu untuk memantau terjadinya kemacetan, apabila terpantau macet, anggota langsung turun ke lapangan.

Sementara itu, Dirlantas Polda Jambi Kombespol Made Sutersen ketika dikonfirmasi mengatakan, pertumbuhan kendaraan di Provinsi Jambi memang luar biasa, hal itu terlihat dari Plat yang dikeluarkan oleh pihak Kepolisian. “Kita mengeluarkan Plat sesuai dengan pembelian kendaraan baru,” akunya.

Untuk November dan Desember, Plat yang dikeluarkan menurun dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. “Kalau saya lihat, beberapa tahun kedepan Kota Jambi sudah pasti macet. Karena, pelebaran jalan sangat susah,” tegasnya.

Namun demikian, dikatakannnya, untuk menghindari kemacetan dalam Kota Jambi, pihak Kepolisian melakukan rekayasa jalan. Apakah harus ada pengetatan pembelian kendaraan yang harus dilakukan oleh pemerintah? Menurut Made, untuk Provinsi Jambi, saat ini belum saatnya untuk melakukan pengetatan pembelian kendaraan, karena Kota Jambi belum begitu macet seperti Kota-kota besar lainnya.

“Kalau sudah lima tahun kedepan mungkin,” pungkasnya. Akan tetapi, yang harus dilakukan pengetatan oleh pemerintah adalah kendaraan plat luar yang sudah banyak di Kota Jambi ini. “Ini yang harus dilakukan pengetatan,” pungkasnya.

(cr2/fth)

Tags :
Kategori :

Terkait