Meski kelimanya sudah terbebas dari retinopathy of prematurity (ROP), dokter yang berpraktik di RSUD dr Soetomo itu menyarankan untuk tetap kontrol. Paling tidak dalam tiga bulan ke depan. Tujuannya, melihat perkembangan penglihatan lima bayi kembar. \"Bayi prematur itu juga rawan minus,\" ujarnya.
Spesialis tumbuh kembang anak dr Ahmad Suryawan SpA(K) juga memberikan wejangan khusus. Nia maupun Hari diminta rajin mengajak lima buah hatinya berbicara. Tujuannya, meningkatkan kemampuan kognitif lima bayi kembar tersebut. \"Selain mengajak berbicara, bernyanyi pun bisa. Pokoknya seperti orang gila, ngomong terus,\" ungkapnya.
Dia juga menyarankan Nia terus memberikan ASI. Sebab, ASI dinilai bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan otak bayi prematur. Untung, Nia masih memiliki cadangan ASI yang cukup. \"Kalau tidak cukup, nanti kami memakai donor. Kami sudah mengonsultasikan dengan dokter anak,\" ujar Hari.
Hari berharap dua bayinya yang baru pulang bisa tumbuh seperti tiga saudara kembarnya. Kini Rizky sudah bisa tengkurap. Naisha juga bisa melakukan hal yang sama meski belum sempurna. \"Kalau Nindya, dia sudah mulai ngoceh,\" cerita prajurit TNI-AL itu.
(lyn/c7/fat)