JAMBI - Kasus Skimming yang terjadi pada ATM Bank BRI yang menyebabkan hilangnya sejumlah dana nasabah, hingga saat ini tidak terjadi pada nasabah di Jambi.
Namun demikian, jika nantinya ada nasabah yang merasa kehilangan dana sebaiknya segera melaporkan ke bank bersangkutan.
‘‘Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada laporan dari nasabah yang uangnya hilang di tabungan akibat skimming ini,’‘ kata Endang saat dikonfirmasi Jambi Ekspres kemarin (19/3).
Pelaporan ke bank yang bersangkutan, sambungnya, harus didukung dengan dokumen yang meyakinkan bahwa nasabah tidak melakukan transaksi apapun sehingga dapat diproses sesuai prosedur bank bersangkutan.
Dalam masalah ini, meski tidak terjadi pada nasabah di Jambi namun ia terus menghimbau kepada perbankan agar memperkuat prosedur pengaman sistem dan infrastruktur sehingga tidak terjadi pencurian pada uang nasabah.
‘‘Intinya bank harus meningkatkan keamanannya,‘‘ tegasnya.
‘‘Sangat baik untuk aspek pengamanan kartu ATM debet dengan chip bagi Perbankan. Saya kira lebih cepat Perbankan menerapkan maka lebih baik,‘’ tambahnya.
Dalam menghadapi segala persoalan yang menyangkut industri jasa keuangan ini, ditegaskannya, kedua belah pihak yakni bank dan nasabah sama sama harus bersinergi. Dari sisi perbankan, harus terus meningkatkan keamanan data nasabah dan sebagainya. Sementara dari sisi nasabah harus aware dan berhati-hati, jangan memberikan data pribadi kepada sembarangan orang.
‘‘Termasuk mengganti pin kartu debit secara berkala, kadang ini yang banyak tidak dihiraukan. Selain itu, kalau nasabah dapat telepon dari pihak-pihak yang mengatasnamakan bank dan meminta data-data tertentu maka nasabah harus teliti verifikasi terlebih dahulu ke bank yang bersangkutan, ‘‘ paparnya.
Sementara itu, meski adanya permasalahan skimming yang terjadi saat ini pada salah satu bank plat merah, Endang mengatakan tidak merubah tingkat kepercayaan masyarakat pada perbankan.
‘‘Saya rasa kepercayaan masyarakat terhadap perbankan masih cukup besar. Apalagi kalau bank terus meningkatkan keamanannya, kita sama bank juga terus sosialisasikan ke masyarakat untuk sama sama memerangi pelaku Skimming ini,’‘ bebernya.
Kepala Perwakilan Wilayah Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Jambi Taufik Yasak, mengecam keras dan menegaskan jangan sampai ada korban lagi dalam kasus skimming ATM ini.
Ia mengatakan, dalam kasus ini, pihak perbankkan harus bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh nasabah. Menurutnya kejadian ini adalah kesalan bank yang tidak transparan.
Taufik mengaku ORI Jambi belum menerima laporan. Lanjutnya, permasalahan ini sebenarnya merupakan wewenang dari Otoritas Jasa Keunagan (OJK).
‘‘Tapi kalau sudah ada yang melapor belum ada tanggapan, segera laporkan ke ORI Jambi, biar kita yang tindak lanjuti,’‘ katanya.